3 Fenomena Evolusi yang Cukup Aneh, Salah Satunya Aposematisme Kupu-kupu

- Jumat, 1 April 2022 | 19:20 WIB
Axolotl Leucistic atau salamander. (Photo/Ilustrasi/Pexels)
Axolotl Leucistic atau salamander. (Photo/Ilustrasi/Pexels)

Hukum yang ada di alam benar-benar sudah ada sejak dulu. Demi keberlangsungan hidup, ada beberapa cara aneh hewan dan tumbuhan untuk hidup. Demi melewati itu semua, ada fenomena evolusi aneh yang perlu kamu ketahui.

1. Mimicry (Peniruan)

-
Ophrys speculum. (Photo/Wikipedia)

Semua orang tahu tentang serangga yang menyamar sebagai daun. Tapi tahukah Anda bahwa beberapa spesies laba-laba, kupu-kupu, dan katak menyerupai kotoran burung?

Organisme lain menggunakan mimikri untuk menarik daripada menolak: anggrek tertentu menyerupai—dan berbau seperti—lalat dan tawon betina. Mereka diserbuki ketika serangga jantan mencoba untuk bersanggama dengan mereka.

2. Aposematism (Aposematisme)

-
Kupu-kupu raja atau danaus plexippus. (Photo/Britannica)

Mengenakan warna oranye terang biasanya menandakan satu hal di dunia manusia: tinggal di lembaga pemasyarakatan. Dalam tatanan dunia hewan yang lebih rendah, oranye, dan warna-warna cerah lainnya seperti merah dan kuning, menandakan kengerian dari jenis yang berbeda. 

Seperti: “Jika kamu memakanku, kamu akan muntah untuk hari berikutnya atau lebih. Jika Anda tidak mati”, atau “Mundur, atau saya akan menyengat bejeezus dari Anda”. Fenomena tersebut dikenal sebagai aposematisme.

3. Neoteny

-
Axolotl. (Photo/Pexels)

Axolotl, sejenis salamander, tidak pernah sepenuhnya bermetamorfosis. Artinya: mereka pada dasarnya adalah larva seumur hidup, meskipun mereka dapat berkembang biak.

Dilansir Encyclopedia Britannica, Jumat (1/4/2022), fenomena ini, yang dikenal sebagai neotenisasi, atau retensi fitur remaja hingga dewasa, muncul secara situasional pada beberapa spesies salamander lainnya. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X