Apakah kamu sudah memikirkan warna apa yang akan kamu gunakan dalam setiap hal? Misalnya mengecat tembok rumah? Atau berpakaian? Nah ternyata kamu juga harus mengetahui beberapa warna sangat dilarang penggunaannya di dunia.
Pelarangan menggunakan warna ini lantaran dianggap memiliki mitos yang misterius dan dapat menyebabkan hal-hal yang tak diinginkan. Waduh, kok bisa gitu ya?
Lantaran banyaknya warna di dunia ini, ada baiknya kamu hindari penggunaan warna-warna berikut di dalam kehidupan sehari-harimua ya!
Baca Juga: Pernah Bermimpi Mengenai Iblis? Ini Makna yang Kamu Harus Ketahui!
1. Mummy Brown - Coklat Mumi
Warna ini mulai muncul pada abad ke-16 yang disebut dengan "Mummy Brown". Disebut demikian lantaran warna ini memang berasal dari remahan tubuh mumi yang dihancurkan.
Lantaran warnanya yang unik, orang-orang langsung menggunakan warna ini sebagai trend. Namun, hal yang tak disangka terjadi ketika maraknya penggunaan warna ini, ternyata mumi di Mesir telah habis untuk dilenyapkan. Hal ini juga yang memicu kontroversi jika selama ini warna coklat yang bagus ini berasal dari mayat mumi yang seharusnya tidak boleh dijadikan bahan pewarna.
2. Vantablack
Vantablack merupakan salah satu warna paling gelap yang pernah dikenal manusia. Warna ini dikembangkan oleh perusahaan Inggris Surrey NanoSystems pada awal 2000-an, Vantablack diketahui memiliki kemampuan untuk dapat menyerap 99,965% cahaya yang tampak.
Namun belakangan ini, warna Vantablack kerap menjadi perseteruan, terlebih di kalangan para seniman dunia. Perseteruan ini berawal dari seniman India bernama Anish Kapoor, yang memegang lisensi eksklusif untuk menggunakan produk Vantablack untuk karya seni miliknya sendiri.
Kapoor, diketahui telah mendapat puluhan kritik tajam dari rekan atau rival sesama seniman, karena berusaha mempertahankan seluruh warna seni untuk dirinya sendiri.
3. Ungu Tirus
-
Warna ungu kerajaan ini telah lama dikaitkan dengan bangsawan dan keberadaannya hingga saat ini cukup populer.
Warna ini dianggap mirip dengan darah kering, yang kemudian menghubungkan bangsawan dengan kepercayaan mengenai garis keturunan murni. Kepercayaan ini populer di kalangan kelas atas para penguasa di Mesir, Persia, dan Kekaisaran Romawi bahkan ikut terbawa hingga pertengahan 1500-an.
Kota yang dikenal sebagai produsen utama pewarna yang disebut sebagai ungu tyrian ini adalah Fenisia, dengan cara mengekstrak pigmen, yang berasal dari ratusan ribu siput laut yang dikumpulkan, diretakkan, dan kemudian dijemur di bawah terik sinar matahari.
