Suku di Indonesia tak terhitung jumlahnya saking banyaknya dan bahkan hampir terlupa. Pasalnya eksistensi dan juga terpencilnya tempat tinggal menjadi salah satu faktor penentu jika beberapa suku tidak diketahui keberadaannya.
Dari banyaknya suku di Indonesia, beberapa suku berikut ini sempat hampir terlupa dan bahkan asing didengar di telinga orang Indonesia. Berikut suku-suku di Indonesia yang hampir dilupakan.
Baca Juga: Suku-suku Serukan Hutan Amazon Dilindungi dalam Kongres Internasional
1. Suku Laut di Kepulauan Riau
Suku Laut adalah suku bangsa yang menghuni Kepulauan Riau, Indonesia. Suku ini dikenal dengan sebutan orang laut yang mencakup suku-suku dan orang-orang yang bermukim di pulau-pulau serta muara sungai di Kepulauan Riau hingga Lingga.
Secara sejarah, orang laut dulunya adalah perompak namun mereka sangat beperan dalam Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Malaka dan juga Kesultanan Johor. Suku ini sibuk menjaga selat-selat, mengusir bajak laut, memandu para pedagang ke pelabuhan Kerajaan-kerajaan tersebut, dan mempertahankan hegemoni mereka di daerah tersebut.
2. Suku Kajang di Kabupaten Bulukumba
Di Sulawesi Selatan, terdapat yang namanya suku Kajang yang hidup menetap di wilayah Kabupaten Bulukumba yang letaknya 200 km dari kota Makassar. Suku ini sangat memegang teguh adat istiadat mereka, hingga mereka mengelak untuk menjalani kehidupan dunia luar.
Di Kab. Bulukumba terdapat sebuah hutan keramat bernama Hutan Karanjang, warga suku Kajang tidak di bolehkan mengambil hasil alam dari hutan tersebut, sekalipun mereka hanya mengambil ranting kayu untuk kayu bakar, jika kedapatan mereka akan di hukum dengan hukum adat.
3. Suku Anak Dalam di Jambi
Suku anak dalam atau orang kubu adalah salah satu suku yang hidup di Suamtera, tepatnya di Provinsi Jambi. Suku ini hidup di dalam hutan-hutan, hidup di dalam kelompok-kelompok serta bedpindah-pindah. Karena hal inilah menjadi alasan bahwa suku ini sulit ditemui.
Suku anak dalam masih menganut kepercayaan animisme dimana mereka masih menyebah roh-roh atau dewa-dewa. Tapi beberapa dari mereka sudah ada yang menikah dan hidup dalam lingkungan masyakart mayoritas di provinsi Jambi.
4. Suku Polohi di Gorontalo
suku kubu masih menganut kepercayaan animisme dimana mereka masih menyebah roh-roh atau dewa-dewa. Tapi beberapa dari mereka sudah ada yang menikah dan hidup dalam lingkungan masyakart mayoritas di provinsi Jambi.
Suku Polahi ini memiliki pola hidup berpindah pindah dari satu hutan ke hutan yang lain. Mereka juga belum mengenal pakaian, agama bahkan mereka juga tak mengenal hari.
5. Suku Bauzi di Papua
Suku Bauzi merupakan satu dari sekitar 260-an suku asli yang kini mendiami Tanah Papua. Lembaga misi dan bahasa Amerika Serikat bernama Summer Institute of Linguistics (SIL), suku ini dimasukan dalam daftar 14 suku paling terasingkan di dunia.
Badan Pusat Statistik (BPS) Papua pun tak ketinggalan memasukan suku Bauzi kedalam daftar 20-an suku terasing yang telah teridentifikasi. Bagaimana tidak, luasnya hutan belantara, pegunungan, lembah, rawa hingga sungai-sungai besar yang berkelok-kelok di sekitar kawasan Mamberamo telah membuat suku ini nyaris tak bersentuhan langsung dengan peradaban modern.
