Pemimpin gereja besar evangelis, yang berbasis di Meksiko, La Luz del Mundo resmi dijatuhi hukuman penjara selama 16 tahun lebih. Pria bernama Naason Joaquin Garcia (53) itu terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap tiga remaja putri yang merupakan pengikut di gereja itu sendiri.
Vonis tersebut dikeluarkan pada Rabu (8/6/2022) di sebuah pengadilan Los Angeles, Amerika Serikat. Pengadilan memastikan bahwa Naason telah melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur.
Naason sendiri sempat mengajukan pembelaan tiga hari sebelum ia diadili atas 23 dakwaan kejahatan seksual terhadap anak-anak. Dakwaan tersebut termasuk sejumlah kasus pemerkosaan, persekongkolan dalam perdagangan manusia, dan pornografi anak.
Baca juga: Heboh Kasus Pencabulan Santriwati, Menag Yaqut: Harus Disikat
Dijatuhi hukuman 16 tahun, berikut fakta-fakta pelecehan seksual yang dilakukan pemimpin gereja di meksiko:
1. Sempat mengaku tak bersalah
Di persidangan, korban mengungkapkan bahwa Naason sempat mengirim pesan kepada para anggota gereja bahwa dia tidak bersalah. Ia bersikeras bahwa dirinya tidak melakukan pencabulan. Namun, saat di Pengadilan, ia mendadak mengaku bersalah.
"Yang mulia, si pelaku pelecehan ini menganggap pengadilan Anda sebagai lelucon. Bahkan setelah dia menerima kesepakatan negosiasi, dia mengirimkan pesan kepada gereja bahwa dia tidak bersalah," kata korban.
2. Ditangkap di bandara pada 2019 lalu
Penyelidikan adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Naason sudah dimulai pada 2018 lalu. Setelah menemukan titik terang, pada tahun 2019 Naason akhirnya ditangkap di Bandara Internasional Los Angeles bersama terdakwa lainnya, Susana Medina Oaxaca dan Alaonda Ocampo.
Terdakwa lainnya jhuga dinyatakan bersalah karena telah mengajak anak di bawah umur berhubungan badan secara paksa.
3. Naason Gracia disebut sebagai 'rasul' Yesus Kristus
Mengutip dari ABC News, jaksa mengatakan Naason, yang dianggap sebagai 'rasul' Yesus Kristus oleh 5 juta pengikutnya di seluruh dunia memanfaatkan kekuatan spritualnya untuk berhubungan seks dengan gadis dan wanita muda di gereja.
Naason akan memberitahu korbannya bahwa hubungan seks tersebut akan membawa keselamatan mereka dan akan terkena kutukan bila menolak.
“Saya tidak pernah berhenti kagum pada apa yang dilakukan orang atas nama agama dan berapa banyak nyawa yang dihancurkan dengan menyamar sebagai makhluk tertinggi,” kata Hakim Ronald Coen, yang menyebut García sebagai pemangsa seksual.
