Kasus pembunuhan terhadap seorang wanita muda bernama Pamela Werner hingga kini masih belum terpecahkan. Padahal jika dihitung-hitung sudah memasuki 85 tahun sejak tahun 1937 kemarin peristiwa ini menggegerkan dunia dengan tubuh yang ditemukan telah dimutilasi.
Pamela Werner dibunuh secara brutal tepat pada 7 Januari 1937 dalam perjalanan pulang dari arena seluncuran es di Peking, Tiongkok. Kejadian ini pun lantas mendapat sorotan dari mata dunia lantaran Pamela merupakan gadis berkebangsaan Inggris yang tinggal di Tiongkok setelah sang ibu meninggal dunia.
Persitiwa sebelum kejadian
Dikutip dari Nationalgeographic, Pamela semula bertemu dengan seorang teman Rusia, Ethel Gurevitch yang sudah lama ia kenal. Mereka memutuskan untuk meminum teh bersama dan melanjutkannya dengan pergi menuju arena luncur es.
Tak hanya berdua, mereka juga mengajak Lillian Marinovski untuk bermain seluncuran bersama. Setelah bermain selama satu setengah jam. menurut kesaksian Gurevitch, Pamela meminta permainan disudahi dan memilih untuk pulang.
Sempat heran, namun kedua teman Pamela akhirnya memberikan izin karena Pamela mengatakan bahwa dirinya ada janji untuk makan malam bersama seseorang.
Sempat ditawari akan diantar pulang
Gurevitch dan Manovski juga menawarkan untuk menghantarkan Pamela pulang, namun Pamela mengotot untuk pulang sendirian. Pamela bahkan mengatakan bahwa dirinya akan baik-baik saja dan tidak akan terjadi apa-apa. Akhirnya kedua sahabatnya mengizinkan untuk Pamela pulang naik sepeda.
Hari pun semakin larut, pada pukul 22.30 Pamela belum juga sampai di rumah. Sang ayah, Edward Werner Fuzou mengutus Ho Ying, seorang pelayan untuk memeriksa anaknya tersebut di arena seluncuran es.
Namun, tempat tersebut sudah ditutup dan Pamela tidak ditemukan. Hal ini membuat sang ayah semakin risau dan mencari sang putri di malam hari dengan alat bantu obor untuk penerangan.
Ditemukan tak bernyawa
Hingga keesokan harinya pada pukul 08.00 waktu setempat, seorang supeir becak menemukan Pamela. Nahas sungguh nahas, Pamela ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di dalam sebuah selokan.
Pamela ditemukan dengan kondisi mengenaskan dengan tubuhnya yang dimutilasi dan jantungnya yang hilang entah ke mana. Hasil autopsi pun menunjukkan bahwa Pamela mengalami pemerkosaan dengan organ intim Pamela dirusak dengan pisau secara brutal berkali-kali.
Pelaku tak terungkap
Sang ayah yang menerima berita ini lantas tak terima dan berusaha keras untuk mengungkap fakta pelaku pembunuhan anaknya tersebut. Namun sayang, usaha demi usaha dilakukan tak mampu mengungkap pelaku dan motif pembunuhan Pamela.
Banyak dugaan berat menyatakan bahwa Pamela menjadi korban dari kebringasan tentara Jepang dan diplomat senior kedutaan Inggris yang memiliki dendam dengan sang ayah.
