Ini 3 Festival Paling Berbahaya di Dunia, Wasit Bahkan Membawa Cambuk

- Selasa, 15 Maret 2022 | 20:04 WIB
Festival berbahaya di dunia. (Photo/Ilustrasi/Encyclopedia Britannica)
Festival berbahaya di dunia. (Photo/Ilustrasi/Encyclopedia Britannica)

Jika ingin mencari sensasi dan adrenalin untuk memuaskan hidup serta memompa darah, ada beberapa festival yang dapat diikuti. Biasanya, festival dipenuhi dengan kegiatan yang ringan dan membahagiakan. Bahkan sering dianggap sebagai tempat menghilangkan penat.

Tetapi bagaimana jika festival tersebut justru dapat menjadi cara memompa adrenalin karena hal yang berbahaya? Ini tiga festival berbahaya di dunia.

1. Peru: Festival Pertarungan Natal

Festival Takanakuy merupakan festival yang dilaksanakan setiap tanggal 25 Desember dan orang-orang menyelesaikan perselisihan serta keluhan mereka dengan saling berkelahi.

Pejuang dan penonton menghadiri festival mengenakan kostum berdasarkan cerita rakyat setempat. Untuk menjaga agar jalannya pertandingan tidak lepas kendali, wasit membawa cambuk.

Takanakuy berakar pada tradisi pra-Kristen asli di provinsi Chumbivilcas di Peru, tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini telah menyebar lebih luas, hingga membuat para petugas penegak hukum khawatir.

2. Yunani: Rouketopolemos (Perang Roket)

Desa Yunani Vrontados melakukan kebiasaan yang tidak biasa dan berbahaya. Dua gereja saingan, yakni Agios Markos dan Panagia Erithiani akan menggelar perang tiruan dengan menembakkan 60.000 roket kecil ke menarang masing-masing.

Pertunjukan cahaya di langit malam sangat spektakuler, tetapi beberapa roket mau tidak mau membelok keluar jalur, menyebabkan cedera, kerusakan properti, dan terkadang kematian.

Tidak ada yang tahu persis bagaimana tradisi itu dimulai. Salah satu legenda mengatakan bahwa desa itu biasa menembakkan meriam di atas laut untuk mengusir bajak laut, tetapi meriam itu diambil untuk mencegah pemberontakan selama pendudukan Utsmaniyah. 

3. Spanyol: Bayi-Melompat

Desa Castrillo de Murcia di Spanyol memiliki beberapa ide menarik tentang pengasuhan anak. Sejak abad ke-17, desa ini telah mengadakan upacara tahunan di mana bayi dibaringkan di kasur di jalan. 

Aktor berpakaian seperti setan kemudian melompati mereka. Ritual itu konon menghilangkan dosa asal anak-anak. Meski festival ini belum mengalami kecelakaan atau korban jiwa,  tetapi tidak ada yang akan menyalahkan jika sampai kesalahan terjadi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X