Pada 13 Maret 1996, tepat hari ini 26 tahun lalu, sebanyak 16 siswa sekolah dasar dan seorang guru ditembak mati secara membabi buta di kota Dunblane, Skotlandia.
Insiden kekejaman yang dikenal sebagai Pembantaian Dunblane itu dilakukan oleh pria bernama Thomas Hamilton yang juga tewas akibat bunuh diri setelah melakukan aksi keji tersebut.
Seperti dilansir BBC on This Day, pelaku melakukan aksi serangan secara membabi buta di sekitar kawasan gym sekolah yang berlangsung selama tiga menit.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 waktu setempat saat para siswa yang masih duduk di Kelas 1 hendak memulai mata pelajaran olahraga di sekitar gedung gym.
Setelah melakukan aksi penyerangan itu, pelaku mengarahkan pistol ke dirinya sendiri dan menembaknya hingga tewas.
Diketahui, Hamilton merupakan tenaga pengajar untuk pramuka di sekolah tersebut. Tak lama setelah bekerja sebagai guru pramuka, dia dipecat oleh Asosiasi Pramuka.
Sontak peristiwa yang menyakitkan ini mendatangkan simpati dari berbagai kalangan, termasuk Ratu Elizabeth II yang mengirimkan pesan simpati kepada keluarga korban di Dunblane.
Selain itu, Perdana Menteri Britania Raya kala itu, John Major yang saat insiden terjadi sedang dalam kunjungan kerja ke Kairo menyebut aksi kekerasan itu sebagai tindakan yang 'sakit' dan jahat.
Kepala polisi Skotlandia tengah, William Wilson dalam konferensi persnya kala itu mengatakan sebanyak 15 anak dan satu guru tewas, serta seorang lainnya juga ditemukan tewas.
Sudah 26 tahun berlalu, hingga saat ini belum diketahui apa motif di balik penyerangan itu.
