Di tengah konflik antara Rusia dan Ukraina, perusahaan teknologi besar mengurangi dan menghentikan operasi mereka di Rusia, termasuk Twitter, Facebook. Netflix, Tiktok, dan YouTube.
Bahkan, Rusia mendesak operator lokal untuk memutuskan sambungan dengan internet global. Kini, pada 11 Maret, semua server dan domain harus ditransfer ke zoma Rusia.
Di samping itu, bagaimana cara Rusia memutuskan diri dari internet global? Sebuah dokumen Kementerian Pengembangan Digital Rusia menunjukkan upaya untuk membatasi ketergantungan pada layanan internet Barat.
Hal itu menjadi langkah yang pada dasarnya akan mengisolasi layanan internet Rusia - menciptakan semacam gelembung. Di mana ada tembok yang besar bagi masyarakat Rusia dengan tidak bisa mengakses apapun keluar.
Pihak berwenang Rusia pada dasarnya ingin situs web milik negara tetap berfungsi seperti biasa jika terjadi tindakan keras lebih lanjut.
Otoritas Rusia ingin situs web bermigrasi ke perusahaan hosting yang ada secara lokal. Selain itu, mereka ingin semua JavaScript yang dihasilkan oleh perusahaan asing seperti Facebook dan Google dihapus.
Dalam jumpa pers yang dilaporkan oleh News18, dikutip Jumat (11/3/2022) kementerian Rusia menyebut tindakan itu sebagai tindakan pertahanan, menyusul adanya serangan siber terhadap situs Rusia.
Sebaliknya, pihak berwenang Rusia ingin situs web mulai menggunakan server Sistem Nama Domain (DNS) Rusia pada 11 Maret.
Bagi yang belum tahu, DNS adalah semacam buku telepon yang membagikan alamat web berdasarkan alamat Internet Protocol (IP) numerik.
DNS dunia sebagian besar dikelola oleh organisasi yang berbasis di AS bernama ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers). Rusia ingin melepaskan diri dari ketergantungan ini sama sekali.
