Peneliti Kembangkan Alat Berbasis AI untuk Bantu Tenaga Kesehatan Rawat Pasien COVID-19!

- Senin, 6 September 2021 | 14:13 WIB
Pasien COVID-19 yang melakukan isolasi. (photo/REUTERS/SHANNON STAPLETON)
Pasien COVID-19 yang melakukan isolasi. (photo/REUTERS/SHANNON STAPLETON)

Banyaknya pasien COVID-19 di rumah sakit kerap membuat tenaga kesehatan kelimpungan. Tidak banyak kejadian pasien yang akhirnya meninggal dunia karena tidak sempat terawat dengan baik, akibat minimnya tersedia peralatan untuk perawatan. Peneliti pada Case Western Reverse University telah mengembangkan alat daring yang dapat membantu tenaga kesehatan untuk melakukan perawatan yang tepat pada pasien COVID-19. 

Alat itu dapat menentukan pasien mana yang sangat memerlukan bantuan bernapas seperti ventilator. Alat ini dikembangkan melalui analisis CT scan dari hampir 900 pasien COVID-19 di Amerika Serikat dan Tiongkok yang didiagnosis pada tahun 2020. Melalui teknologi yang mengandalkan sistem berbasis AI, prediksi kebutuhan dari ventilator bisa akurat hingga 84%. 

Penemuan ini dilaporkan dalam IEEE Journal of Biomedical and Health Informatics dengan judul  Integrated Clinical and CT based Artificial Intelligence nomogram for predicting severity and need for ventilator support in COVID-19 patients: A multi-site study yang dirilis pada 13 Agustus lalu. 

"[Alat] Itu mungkin penting bagi dokter saat mereka merencanakan cara merawat pasien—dan, tentu saja, untuk diketahui pasien dan keluarganya," kata penulis sutdi Anant Madabhushi, profesor Biomedical Engineering di Case Western Reserve, dikutip dari rilis. 

"Ini juga penting bagi rumah sakit karena mereka menentukan berapa banyak ventilator yang mereka butuhkan." jelasnya. 

Urgensi penemuan ini terletak pada kebutuhan pasien akan alat ventilator. Sebab, di antara gejala yang lebih umum dari kasus virus COVID-19, ventilator menjadi sangatlah penting agar para pasien bisa bernapas dengan menghirup oksigen, terlebih yang kondisinya sudah parah. 

Walaupun vaksinasi meningkat pada tahun ini yang diperkirakan pada awalnya bisa mengurangi rawat inap di rumah sakit, tetapi ventilator akan tetap sangatlah dibutuhkan. Terlebih kemunculan varian baru seperti Delta dan Mu yang bisa menyebabkan kembalinya krisis ventilator pada sejumlah negara. 

“Ini bisa menjadi keputusan yang memilukan bagi rumah sakit—memutuskan siapa yang akan mendapatkan bantuan paling banyak untuk melawan penyakit agresif,” kata Madabhushi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X