Sejarah Kelam Lobotomi, Ketika Ribuan Kepala Manusia Dilubangi untuk Pengobatan!

- Rabu, 11 Mei 2022 | 11:00 WIB
Ilustrasi lobotomi. (Mysteri of universe)
Ilustrasi lobotomi. (Mysteri of universe)

Dunia medis masa kini memang memiliki beragam cara pengobatan untuk menyembuhkan penyakit. Mulai dari penanganan ringan hingga yang paling mengerikan sekalipun dilakuka untuk menyembuhkan pasien.

Sejarah medis juga cukup panjang, dimana istilah lobotomi pertama kali digunakan pada pertengahan tahun 1900-an dan menimbulkan hal yang mengerikan.

Melansir Mysteri of Universe, ribuan kepala manusia menjadi sasaran dalam praktik lobotomi ini. Praktik lobotomi pertama kali digunakan untuk memutuskan koneksi ke lobus frontal otak dengan tujuan mengobati penyakit mental.

Baca Juga: Diremehkan Ibunya saat Berjuang Melawan Sakit Mental, Willow Smith Maafkan Jada Pinkett

Tak hanya itu saja, lobotomi juga menjadi cara para dokter untuk membuat pasien lebih mudah ditangani. Hal ini dicapai dengan melakukan teknik mulai dari menyuntikkan alkohol langsung ke otak hingga memecahkan tengkorak kepala di rongga mata pasien.

Gottlieb Burckhardt, seorang psikiater dari Swiss, tercatat sebagai salah satu yang pertama mencoba bedah psiko modern pada tahun 1888, pada pasien skizofrenia.

-
Praktik Lobotomi masa dulu. (Mysteri of universe)

Meskipun ia tampaknya tidak memiliki pelatihan bedah, ia memutuskan untuk mengambil bagian dari otak pasiennya dalam prosedur yang disebut eksisi kortikal serebral fokal.

Akibatnya, satu dari enam orang yang menjalani operasi otak terbuka ini meninggal dunia lantaran mengalami komplikasi setelah lima hari menjalani proses penanganan.

Sisanya juga dikabarkan meninggal dunia akibat bunuh diri. Ada pula yang mengalami epilepsi dan kelemakan akibat tidak dapat memahami tulisan atau ucapan yang biasa disebut dengan gangguan afasia sensorik.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X