Prosesi Unik Pemakaman Romawi Kuno, Pelayat Harus Menggaruk Wajahnya sebagai Tanda Duka!

- Kamis, 17 Februari 2022 | 10:26 WIB
Ilustrasi orang meninggal pada zaman Romawi Kuno. (Brightside)
Ilustrasi orang meninggal pada zaman Romawi Kuno. (Brightside)

Jika kita melihat seseorang yang menggerutu dan juga sedih berlebihan saat orang terdekatnya meninggal adalah hal yang biasa, bagaimana jika seluruh pelayat melakukan hal yang sama? Tentu kita akan merasa bahwa orang yang meninggal adalah sosok yang dermawan dan juga berwibawa di masyarakat bukan?

Namun berbeda cerita jika hal ini terjadi di masa Romawi kuno, dimana prosesi pemakaman orang yang sudah meninggal ditandai dengan seluruh pelayat menggaruk wajah mereka sebagai tanda duka.

Loh, kok gitu?

Dikutip dari Nationalgeographic, prosesi pemakanan Romawi kuno ditandai dengan pergerakan jenazah, baik yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal serta suara bising yang ditimbulkannya.

Baca Juga: Kisah Tragis Filsuf Hypatia, Dibakar Hidup-hidup karena Melakukan Penelitian Ilmiah

Ini artinya bahwa, semakin dicintainya orang yang meninggal di masyarakat maka akan semakin meriah prosesi pemakaman tersebut diriingi dengan musik duka cita.

Namun, jika hal tersebut menimpa orang miskin, maka hanya akan ada suara seruling yang dimainkan oleh masyarakat sebagai tanda duka cita mereka kepada orang yang sudah meninggal.

Pelayat profesional akan mengambil alih sebagian prosesi pemakaman. Yang mana mereka biasanya adalah wanita yang bukan anggota keluarga almarhum, dan harus dibayar untuk berpartisipasi.

Menurut catatan pemakaman, para pelayat akan meratap dengan keras dan benar-benar mencabuti rambut mereka serta menggaruk wajah sebagai tanda duka. Sejumlah besar pelayat profesional menandakan bahwa almarhum adalah individu yang kaya dan berkuasa.

Klien almarhum juga berpartisipasi dalam prosesi sebagai cara untuk menunjukkan rasa hormat kepada pelindung mereka. Para aktor dengan imajinasi membentuk bagian selanjutnya dari prosesi. Aktor-aktor ini akan berpakaian seperti leluhur almarhum dan mereproduksi persona mereka.

Pemujaan leluhur benar-benar sentral bagi kepercayaan orang Romawi tentang kematian dan kehidupan setelah kematian. Baru setelah para aktor yang berpakaian seperti leluhur lewat, jenazah almarhum diangkut.
Mayat itu dibawa dalam sebuah usungan (nampan seperti tempat tidur). Keluarga almarhum mengikuti, menandai akhir dari apa yang dalam banyak hal merupakan prosesi yang jauh lebih besar daripada apa yang akan ditemukan dalam sebuah pernikahan.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X