Gegara Cua Ekstrem, Kekerasan pada Perempuan Semakin Meningkat! Apa Hubungannya?

- Kamis, 16 Juni 2022 | 18:18 WIB
Ilustrasi kekerasan pada perempuan. (Freepik)
Ilustrasi kekerasan pada perempuan. (Freepik)

Jika biasanya perubahan cuaca di Bumi menyebabkan adanya kepunahan terhadap makhluk hidup, namun kali ini perubahan cuaca menyebabkan dampak yang tak pernah terduga.

Salah satunya yakni dampak sosial dimana perubahan cuaca menekan angka kekerasan terhadap perempuan. Hal ini terbukti dari hasil penelitian oleh sejumlah aktivis dunia mengenai hubungan antar dua hal tersebut.

Baca Juga: Selain KDRT, Kekerasan Berbasis Gender Online Meningkat 3 Kali Lipat Selama Pandemi Corona

Dikutip dari IFLScience, peristiwa ekstrem tidak dengan sendirinya menyebabkan kekerasan berbasis gender, tetapi justru memperburuk pemicu-pemicu kekerasan atau menciptakan lingkungan yang memungkinkan jenis perilaku ini.

Kim van Daalen, seorang Gates Cambridge Scholar di Department of Public Health and Primary Care, University of Cambridge, menjadi penulis utama studi ini.

Menurutnya, terdapat akar dari perilaku ini adalah struktur sosial dan patriarki yang sistematis yang memungkinkan dan menormalkan kekerasan terhadap perempuan.

Selama dua dekade terkahir, kejadian banjir meningkat sebanyak 134 persen. Frekuensi badai meningkat 40 persen dan kekeringan 29 persen. Sejumlah studi ini memberikan gambaran tentang jenis kekerasan yang terjadi setelah bencana besar.

Sebagai salah satu contoh, setelah terjadinya Badai Katrina pada tahun 2005, orang-orang terlantar secara internal di Mississippi, Amerika Serikat. Alasannya adalah kekerasan fisik seksual dan pasangan intim terhadap perempuan meningkat usai badai tersebut.

Dan yang lebih anehnya lagi, komunitas LGBTQ+ juga menjadi sasaran kekerasan pascabencana. Mereka disalahkan atas badai tersebut, kemudian pasangan sesama jenis dilarang mendapatkan dana bantuan dari Badan Manajemen Darurat Federal (Federal Emergency Management Agency).

Orang-orang LGBTQ mengalami luka fisik dan kekerasan di tempat penampungan pascabencana, dan beberapa transgender bahkan diancam dan dilarang mengakses tempat-tempat yang diduga aman tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X