Siap-siap! Bakal Ada Fenomena Alam Langka: Gerhana Matahari Hibrid, Terakhir Muncul 1807

- Rabu, 8 Maret 2023 | 16:30 WIB
Ilustrasi gerhana matahari hibrid. (Freepik/archangel808892)
Ilustrasi gerhana matahari hibrid. (Freepik/archangel808892)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Gerhana Matahari Hibrid (GMH) akan segera menghiasi langit Indonesia. Fenomena alam langka itu diperkirakan terjadi pada 20 April 2023.

"Gerhana matahari hibrid diprediksi terjadi pada 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia," kata Deputi Bidang Geofisika, BMKG Suko Prayitno Adi, seperti yang dikutip dari ANTARA, Rabu (8/3/2023).

Adi menjelaskan gerhana matahari hibrid terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari.

Sementara di tempat tertentu lainnya terjadi pula peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari.

"Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. Sedangkan di tempat tertentu lainnya, matahari seakan-akan tertutupi bulan," paparnya.

Ia mengemukakan gerhana matahari hibrid terdiri dari dua tipe gerhana yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total. Suko juga menambahkan terdapat tiga macam bayangan bulan yang terbentuk saat GMH yaitu antumbra, penumbra, dan umbra.

Di wilayah yang terlewati antumbra, kata Suko Prayitno, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari cincin. Sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari sebagian.

"Kemudian di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari total," katanya.

Baca juga: NASA Tangkap Gerhana Matahari dari Jarak Paling Dekat, Penampakannya Menakjubkan!

Bakal Ada 4 Gerhana

-
Ilustrasi gerhana matahari hibrid. (Freepik/moderngolf)

Suko Prayitno juga mengemukakan pada tahun 2023 diprediksi terjadi empat kali gerhana yaitu GMH pada 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 5-6 Mei 2023 yang juga dapat diamati dari Indonesia.

Kemudian Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada 14 Oktober 2023 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, dan Gerhana Bulan Sebagian (GBS) pada 29 Oktober 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.

Baca juga: Benarkah Telur dan Sapu Dapat Berdiri Tegak Saat Gerhana Matahari Terjadi?

Sementara itu, menurut peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang, gerhana Matahari hibrid terjadi hanya 596 kali dalam 5.000 tahun atau rata-rata 8,8 tahun sekali. 

"Kadang dalam satu abad gerhana hibrida hanya terjadi sekali, atau bahkan tidak terjadi sama sekali,” bebernya dalam keterangan resmi.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X