Seperti yang didapati sehari-hari, lampu kendaraan baik mobil atau sepeda motor berwarna kuning, bukan putih seperti di rumah.
Lampu kendaraan yang berwarna kuning atau oranye ini tidak hanya berlaku di Indonesia saja, tapi di berbagai negara.
Dihimpun dari berbagai sumber, warna lampu kendaraan ini sudah diatur dalam peraturan yang bernama Vienna Convention on Road Traffic.
Peraturan Vienna Convention on Road Traffic adalah perjanjian internasional yang mengatur keselamatan lalu lintas dan berkendara di jalan raya.
Pemilihan lampu utama kendaraan berwarna kuning karena dianggap bisa dengan mudah menembus kabut dan hujan lebih jelas.
Penyebabnya adalah ukuran tetesan hujan atau embun berukuran sama atau lebih kecil dari panjang gelombang cahaya.
Nah, jika lampu kendaraan yang berwarna kuning bisa mempunyai panjang gelombang cahaya yang sama atau bahkan lebih besar, maka cahaya lampu kuning bisa menembus hujan maupun kabut dengan baik.
Alhasil, pengendara bisa mengendarai mobil atau motor dengan aman karena penglihatan tidak terganggu.
Selain bisa menembus hujan dan kabut dengan baik, lampu kendaraan yang berwarna kuning juga ternyata baik untuk mata, lho.
Pasalnya, cahaya warna kuning memiliki panjang gelombang yang lebih panjang dibandingkan cahaya lainnya seperti warna hijau.
Sedangkan warna putih dianggap terlalu menyilaukan mata ketika digunakan sebagai lampu kendaraan.
Selain itu, penggunaan lampu berwarna putih yang terlalu menyilaukan mata bisa menimbulkan bahaya bagi pengemudi yang melihat kendaraan dari arah berlawanan.
Berdasarkan penelitian, lampu kendaraan yang berwarna putih juga bisa menyebabkan mata mengalami kebutaan singkat, yaitu selama sekitar 3detik.
Hal ini disebabkan karena cahaya putih yang dipancarkan oleh lampu utama kendaraan berukuran besar memancarkan cahaya yang sangat menyilaukan.
