Kalender Masehi atau kalender Gregorian awalnya hanya digunakan di benua Eropa, dimana kala itu kalender Masehi menggantikan kedudukan kalender Julian.
Kalender Julian didapatkan setelah para astronom Romawi menghitung waktu yang dibutuhkan Bumi untuk berputar mengelilingi Matahari. Kalender Julian diganti lantaran ada kesalahan perhitungan dalam kalendernya, kalender ini tidak sinkron dengan musim dalam setahun.
Bahkan pada tahun 1570-an, kalender Julian terhitung melenceng 10 hari dari tanggal Matahari. Akhirnya Paus Gregorius XIII membuat sistem penanggalan baru yang kini dikenal dengan kalender Gregorian atau kalender Masehi.
Kalender ini sebenarnya hanya penyempurnaan dari kalender Julian. Ada beberapa perhitungan yang diperbaiki dari perhitungan yang dipakai di kalender Julian. Seperti perhitungan tahun kabisat dan pemindahan hitungan tahun baru yang awalnya pada 25 Maret menjadi 1 Januari.
Kalender Masehi awalnya sempat ditolak oleh beberapa negara. Negara yang sejak awal menerima penanggalan ini adalah Italia, Portugal dan Spanyol.
BACA JUGA: Ajari Tentang "Kejujuran", Prilly Latuconsina Menangis
Sedangkan di Amerika Serikat dan Inggris, kalender Masehi baru digunakan pada tahun 1752. Sebelumnya dua negara ini mencurigai adanya niat terselubung di balik penanggalan ini.
Saat ini kalender Masehi atau kalender Gregorian adalah penanggalan umum yang digunakan hampir seluruh negara di dunia.
Namun di Tiongkok, Iran dan Israel kalender Masehi masih tidak menjadi penanggalan umum yang digunakan oleh masyarakatnya. Di Tiongkok sebagian masyarakatnya masih menggunakan kalender Lunar, di Iran masih menggunakan kalender Persia dan di Israel masih menggunakan kalender Yahudi.
