Studi Ini Buktikan Bagaimana Bima Sakti Awalnya Bersatu!

- Rabu, 19 Mei 2021 | 14:51 WIB
Ilustrasi alam semesta. (photo/Ilustrasi/Pexels/Alex Andrews)
Ilustrasi alam semesta. (photo/Ilustrasi/Pexels/Alex Andrews)

Baru-baru ini, terdapat studi baru yang dipimpin oleh peneliti di Universitas Negeri Ohio yang memberikan bukti terbaru mengenai waktu Bima Sakti awal kita bersatu, termasuk penggabungan galaksi satelit kunci. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Astronomy. 

Dengan menggunakan metode yang relatif baru dalam astronomi, peneliti dapat mengidentifikasi usia paling tepat saat ini untuk sampel sekitar seratus bintang raksasa merah di galaksi. Dengan data ini dan data lainnya, peneliti dapat tunjukkan apa yang terjadi ketika Bima Sakti bergabung dengan galaksi satelit yang mengorbit, dikenal sebagai Gaia-Enceladus, sekitar 10 miliar tahun lalu. Melihat hal itu, penulis penelitian ini yaitu Fiorenzo Vincenzo memberikan komentarnya.

"Bukti kami menunjukkan bahwa ketika merger terjadi, Bima Sakti sudah membentuk populasi besar sendiri bintang ," ungkapnya.

"Peristiwa penggabungan dengan Gaia-Enceladus dianggap salah satu yang paling penting dalam sejarah Bima Sakti, membentuk cara kita mengamatinya hari ini," kata Josefina Montalban, dari Sekolah Fisika dan Astronomi di Universitas Birmingham di Inggris. , yang memimpin proyek tersebut.

Penggabungan yang hebat antara dua galaksi tidak membantu tapi mengguncang segalanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggabungan mengubah orbit bintang-bintang yang sudah ada di galaksi, menjadikannya lebih eksentrik. Penelitian dilakukan dari beberapa pendekatan yang berbeda dan sumber data melakukan studi mereka. 

"Itu memungkinkan kami untuk mendapatkan usia yang sangat tepat untuk bintang - bintang , yang penting dalam menentukan kronologi kapan peristiwa terjadi di awal Bima Sakti," kata Vrard.

"Kami telah menunjukkan potensi besar asteroseismologi, dalam kombinasi dengan spektroskopi, untuk menentukan usia bintang individu ," kata Montalban.

"Kami sekarang berniat untuk menerapkan pendekatan ini dengan sampel yang lebih besar dari bintang dan untuk menyertakan fitur bahkan lebih halus dari spektrum frekuensi. Hal ini pada akhirnya akan mengarah pada banyak pandangan tajam dari sejarah perakitan Bima Sakti dan evolusi, menciptakan timeline bagaimana galaksi kita dikembangkan," tutup Vincenzo.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X