Pada tahun 1600-an, banyak para wanita Italia yang merasa bahwa pernikahan membawa mereka ke dalam kehidupan yang buruk. Akibatnya berbagai ragam cara dilakukan oleh para wanita tersebut untuk berpisah dari sang suami.
Namun, bukan hal yang mudah untuk dilakukan oleh para wanita tersebut lantaran para pria memiliki kontrol yang kuat untuk mencegah terjadinya perpisahan dan bertindak semena-mena dengan tidak membagi harta warisan kepada wanita yang bersikeras meminta cerai.
Baca Juga: Waduh! Tolak Hubungan Badan, Wanita di Serang Cekik Suami Hingga Meninggal
Dikutip dari Nationalgeographic, cara paling nekat yang ditempuh para wanita tersebut ialah dengan memberi racun kepada para suami. Cara ini pun sangat populer dilakukan untuk membunuh suami mereka secara diam-diam.
Racun mematikan yang paling terkenal bernama Aqua Tofana, yang tersedia di dalam botol cantik. Racun ini tidak berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa. Ramuan ini digunakan hampir selama 20 tahun lantaran ampuh untuk digunakan sebagai cara nekat para istri pada saat itu.
Aqua Tofana sendiri merupakan ramuan buatan seorang wanita bernama Guilia Tofana yang ia warisi dari sang ibu. Ia mulai menjual Aqua Tofana, racun tak berbau yang disamarkan sebagai salep. Meskipun ramuan yang tepat telah hilang, Tofana kemungkinan membuat racunnya dengan arsenik, timbal, dan belladonna.
Bagi wanita yang ingin membunuh suaminya, Aqua Tofana adalah senjata pembunuh yang sempurna. Dikemas dalam botol sederhana yang bisa disembunyikan di antara perlengkapan mandi. Ramuan ini juga tidak berbau dan tidak berasa. Sehingga bisa dimasukkan ke dalam makanan dan minuman suami tanpa disadari.
Motivasi para istri mungkin berbeda-beda, ada yang tidak tahan dengan penyiksaan maupun pemenuhan nafsu belaka. Lalu, ada pula yang hanya benar-benar menginginkan harta warisan dari sang suami. Aqua Tofana pun menjadi solusi untuk melancarkan pembebasan para istri dengan cara membunuh tanpa meninggalkan jejak.
