Kaisar Romawi memang dikenal dengan beragam sifat dan perilakunya. Bahkan beberapa dikenal dengan keanehannya dalam memerintah rakyat Romawi kuno. Salah satunya yakni Gaius Julius Caesar Germanicus, lebih dikenal dengan nama panggilan masa kecilnya Caligula.
Caligula ialah kaisar Romawi yang populer memerintah antara tahun 39 dan 40 M dengan karakternya yang berubah-ubah. Muncul desas-desus bahwa perubahan karakter sang kaisar disebabkan oleh ramuan yang diberikan oleh sang istri, Caesonia.
Dikutip Nationalgeographic, Caligula mengakui dirinya sebagai dewa dan sering berkata: "Ingatlah bahwa saya memiliki hak untuk melakukan apa pun kepada siapa pun."
Baca Juga: Begini Jadinya Kalau Patung Kaisar Romawi Diubah Jadi Nyata, Ganteng Banget!
Ia bahkan kerap mempermalukan para senator dengan menghukum mereka berlari dengan membawa sampah dibelakangnya. Tak hanya itu, ia juga memaksa mereka bertarung hanya demi kesenangannya saja.
Seorang konsultannya pun pernah menuliskan bahwa sang kaisar akan menghukum para konsul lainnya jika mereka melupakan tanggal lahir sang kaisar.
"Ketika para konsul lupa mengumumkan hari lahirnya, dia menggulingkan mereka. Juga meninggalkan negara bagian itu selama tiga hari tanpa hakim tertinggi," ucap para konsul.
Caligula juga dikenal sebagai kaisaryang hedonisme. Sang Kaisar tidak ragu untuk menggunakan segala macam tipu daya dan pemerasan untuk mendanai pengeluarannya yang berlebihan.
Pajak tinggi ditetapkan, warisan disita, dan warga kaya terkemuka mendapati diri mereka tunduk pada tindakan hukum. Harta benda tidak ada yang aman. Banyak yang hidup dalam ketakutan jadi target berikutnya dari tingkah Caligula.
Tak heran, dengan tingkah dan sikapnya dalam memerintah.masyarakat Romawi kuno memiliki rasa benci dan kekesalan mendalam kepada sang kaisar. Ia bahkan menjadi musuh semua orang di dalam negaranya tersebut.
Banyak yang ingin membalas dendam pada kaisar atas penghinaan yang dilakukannya namun mereka semua takut untuk bertindak.
Sejarawan Cassius Dio menulis bahwa hampir semua orang di istana Caligula menginginkan dia mati. Dalam The Antiquities of the Jews, sejarawan Yahudi abad pertama Flavius ??Josephus mencatat bahwa Caligula menghadapi permusuhan dari semua sisi.
Hingga akhirnya, sang kaisar mengahadapi masalah yakni menjadi incaran untuk dibunuh oleh berbagai pihak. Rencana berbagai pihak itupun berhasil dengan menusuk tubuh Caligula sebanyak 30 kali, bahkan Cassius Dio mengeklaim mereka mencicipi dagingnya. Istri dan anak perempuan Caligula juga dibunuh untuk mencegah kemungkinan adanya penerus yang sah.
