Fakta Unik Cumi-Cumi dan Gurita, Kulitnya Bisa Menyerap Cahaya yang Jadi Penyamaran

- Jumat, 18 Februari 2022 | 10:37 WIB
Kiri: Gurita. (National Geographic) / Kanan: Cumi-cumi. (National Geographic)
Kiri: Gurita. (National Geographic) / Kanan: Cumi-cumi. (National Geographic)

Cumi-cumi dan gurita adalah hewan laut yang cukup populer dengan keunikannya. Selain sama-sama memiliki tinta sebagai proteksi dirinya, kedua hewan ini juga masuk ke dalam kelas hewan Chepalopoda.

Hewan Chepalopoda adalah hewan yang memiliki kaki di kepala. Artinya, kaki hewan-hewan ini menyatu secara langsung dengan kepala mereka. Dengan struktur tubuh yang demikian, membuat keduanya mampu merasakan cahaya dengan menggunakan kulitnya.

Studi: Gurita, Kepiting & Lobster Punya Perasaan yang Sama Seperti Manusia

Dilansir Science Alert, hewan yang temasuk ke dalam kelas Chepalopoda dikenal mampu melakukan kamuflase yang menarik. Mereka mampu merubah warna, pola dan tekstur kulit mereka untuk saling berkomunikasi dengan sesamanya.

-
Cumi-cumi. (Nationalgeographic)

Tak hanya itu saja, kemampuan ini juga membuat cumi-cumi dan gurtita juga bisa mengecohkan mangsa mereka masing-masing. Beberapa peneliti, Lydia Mäthger dan Roger Hanlon telah menemukan bahwa cumi-cumi memiliki protein peka cahaya yang disebut opsin di seluruh kulitnya.

Opsin ini merupakan mesin penglihatan yang terdapat pada kulit guna untuk mendeteksi cahaya. Penemuan ini membantu cumi-cumi untuk merasakan cahaya di seluruh permukaan kulitnya.

Selain di kulit, opsin ini juga ditemukan pada kromatofora atau sel-sel yang dikatakan berfungsi untuk menerima cahaya. Selain itu, menurut ilmuwan tersebut kromatofora juga memungkinkan untuk menerima cahaya.

-
Gurita. (Nationalgeographic)

Sementara, Desmon Ramirez dan Todd Oakley dari University of California, Santa Barbara, menemukan hal yang lain pada gurita. Mereka menemukan cahaya pada bagian kulit yang tertutup pada tubuh gurita, ditemukan kromatofora yang mengembang.

Ramirez dan Oakley menemukan jika gurita mempunyai opsin pada kulitnya, tetapi tidak pada kromatoforanya. Opsin pada gurita tidak berada pada kromatoforanya, melainkan pada rambut-rambut halus bernama silia. Dengan penemuan ini, para ilmuwan bahwa hewan-hewan Chepalopoda memang bisa mendeteksi cahaya dengan kulitnya.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X