Hari Ini Tepat 60 Tahun Komodor Yos Sudarso Tenggelam dalam Pertempuran Laut Aru

- Sabtu, 15 Januari 2022 | 09:20 WIB
Kiri: Komodor Yos Sudarso, Kanan: KRI Macan Tutul saat melakukan Pertempuran Laut Aru. (Wikipedia)
Kiri: Komodor Yos Sudarso, Kanan: KRI Macan Tutul saat melakukan Pertempuran Laut Aru. (Wikipedia)

Tanggal 15 Januari menjadi salah satu tanggal bersejarah bagi bangsa Indonesia yang mana tepat pada 60 tahun yang lalu telah gugur salah satu pahlawan nasional di Lautan Aru, Maluku.

Dalam pertempuran dalam mempertahankan merebut wilayah Indonesia dari tangan penjajah, Komodor Yos Sudarso gugur dalam pertempuran yang dikenal dengan Pertempuran Laut Aru.

Peristiwa tersebut terjadi pada 15 Januari 1962, dimana berlatar belakang atas ingkar janji Belanda dalam Konferensi Meja Bundar (KMB). Presiden Soekarnao lantas mengeluarkan Tri Komando Rakyat (Trikora) dalam misi pembebasan Irian Barat.

Baca Juga: Peristiwa Penting 15 Januari: Pecahnya Peristiwa Malari dan Ulang Tahun Wikipedia

Mengetahui hal tersebut, Belanda pun memperkuat pertahanan mereka di wilayah Irian Barat yang membuat Indonesia harus membeli persenjataan secara massal dari Uni Soviet untuk memperkuat APRI (Angkatan Perang Republik Indonesia).

ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) pun diberi tugas untuk melakukan operasi infiltrasi pada tahun 1862. ALRI langsung mengerahkan empat kapal perang berjenis MTB (Motor Torpedo Boat) tipe Jaguar yakni: KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, KRI Harimau, dan KRI Singa.

-
Ilustrasi pertempuran laut aru (teammuschter.de)

Misi pun dimulai dari Tanjung Priok yang dipimpin oleh Direktur Operasi MBAL Kolonel Sudomo di KRI Harimau. Sementara Komodor Yos Sudarso tergabung dalam satuan KRI Macan Tutul yang dikomandoi Kapten Winarno.

Saat memasuki wilayah perairan Arafuru, Maluku pesawat militer Belanda memergoki misi tersebut dengan melihat kapal Indonesia memasuki perairan wilayah Timur.

Militer Belanda pun lantas langsung menyerang MTB ALRI dan menembakkan peluru suar yang berparasut dari udara. KRI Macan Tutul dan KRI Macan Kumbang pun melakukan serangan balik berupa meriam 40mm. Pertempuran sengit berlangsung beberapa saat dalam jarak 1,5 mil.

Melihat pertempuran semakin sengit antara Indonesia dan Belanda, Yos Sudarso mengambil alih pimpinan KRI Macan Tutul dengan memerintahkan KRI Harimau dan Macan Kumbang bermanuver berputar untuk mengecoh pasukan Belanda.

Perintah tersebut pun dilakukan dan membuat KRI Macan Tutul sebagai korban atas pertempuran tersebut. Saat dua KRI lain berhasil meloloskan diri dari serangan Belanda, militer Belanda pun langsung terfokus untuk menyerang KRI Macan Tutul.

Serangan kapal Belanda ditambah pesawat dari udara rupanya mengenai kamar penyimpanan mesiu KRI Macan Tutul yang mengakibatkan KRI Macan Tutul pun tenggelam. Komodor Yos Sudarso dan pasukannya pun gugur pada peristiwa pertempuran tersebut.
 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X