Bikin Ketagihan, Berikut 5 Mitos Tentang Penggunaan Inhaler bagi Penderita Asma

- Sabtu, 15 Januari 2022 | 15:17 WIB
Ilustrasi penggunaan inhaler. (freepik)
Ilustrasi penggunaan inhaler. (freepik)

Bagi para penderita asma, inhaler menjadi pertolongan pertama yang digunakan untuk mengatasi sesak yang datang secara tiba-tiba. Tampaknya alat sekaligus obat yang satu ini memang wajib dimiliki para penderita asma di dalam saku ataupun tas untuk berjaga-jaga.

Penggunaan inhaler secara bebas memang kerap diberikan izin oleh dokter untuk mengatasi rasa sesak dan sulit bernapas. Hingga beberapa orang menganggap bahwa inhaler memiliki dampak dapat membuat seseorang ketagihan akan penggunaannya.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Sebut Obat Asma Ampuh Sembuhkan Covid-19

Namun, dikutip dari Indian Express, Dr. Vikas Mittal dari Associate Director, Pulmonology and Sleep, Max Super Specialty Hospital, Shalimar Bagh, India mengatakan jika ketagihan akan inhaler hanyalah mitos belaka. Selain ketagihan beberapa mitos tentang inhaler adalah sebagai berikut.

1. Bikin ketagihan

Inhaler meringankan pasien untuk jangka pendek juga untuk jangka panjang. Inhaler diberikan sesuai denegan kebutuhan pasien untuk membantu mengatasi kondisi asma.

Sehingga tidak benar jika dosebutkan inhaler membuat ketagihan. Hal ini seperti melanjutkan pengobatan untuk tekanan darah tinggi, diabetes, atau seperti membutuhkan kacamata untuk mata sepanjang hidup pasien.

2. Inhaler mengandung steroid

Banyak orang mengkaitkan steroid dengan efek berbahayanya seperti pertumbuhan terhambat, tulang lemah, dan lainnya. Inhaler memiliki steroid dalam dosis mikrogram (µg) yaitu 1.000 kali lebih sedikit daripada dosis miligram (mg) dalam steroid oral.

Sedangkan, inhaler diberikan langsung ke saluran napas sehingga tidak langsung diserap dalam tubuh dan ber-efek samping yang minimal dibandingkan jika diberikan dalam bentuk tablet.

3. Lebih efektif obat ketimbang inhaler

Berbagai studi dan penelitian menunjukkan bahwa obat oral kurang efektif karena membutuhkan waktu lebih lama untuk bekerja saat serangan asma. Sementara inhaler memberikan obat langsung ke saluran udara, sehingga dapat memberikan pertolongan dengan cepat. Dengan cara ini, kamu hanya membutuhkan dosis obat lebih sedikit dan efek samping yang lebih sedikit pula.

4. Inhaler hanya digunakan untuk asma akut

Beberapa menganggap para penderita asma yang menggunakan inhaler adalah penderita asma yang akut. Padahal inhaler memiliki obat yang tidak hanya meredakan tetapi juga mengontrol asma untuk jangka panjang.

Asma adalah penyakit kronis yang bertahan lama tetapi penyakit yang sepenuhnya dapat dikendalikan, tidak dapat disembuhkan, dan jika tidak diobati, dapat menjadi parah sehingga tidak bisa dikendalikan.

Inhaler yang menjadi andalan pengobatan asma sebaiknya digunakan secara rutin agar tidak berubah menjadi asma yang parah.

5. Asma dapat disembuhkan dengan inhaler

Asma adalah kondisi jangka panjang (kronis) yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, baik dengan menggunakan inhaler atau obat lain yang direkomendasikan. Namun, hal itu sepenuhnya dapat dikontrol dan pasien dapat menjalani kehidupan yang benar-benar normal.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X