Perang Rusia-Jepang: Konflik Berdarah dari Persaingan Ambisi Imperialis

- Jumat, 4 Maret 2022 | 18:32 WIB
Perang Rusia-Jepang. (Photo/Encyclopedia Britannica)
Perang Rusia-Jepang. (Photo/Encyclopedia Britannica)

Perang Rusia-Jepang menjadi salah satu konflik berdarah yang cukup mengerikan. Perang itu berlangsung dari 10 Februari 1904 - 5 September 1905.

Konflik ini cukup mengerikan yang tumbuh dari persaingan antara ambisi imperialis Rusia dan Jepang di Manchuria dan Korea.

Peperangan tersebut utamanya terjadi karena perebutan kota Port Arthur dan Jazirah Liaodong, ditambah dengan jalur rel dari pelabuhan tersebut ke Harbin.

Perang itu dipengaruhi dari perdagangan di Asia Timur di mana Jepang berusaha untuk menjadi negara modern yang besar.

Lokasi Jepang menjadi pusat perhatian pada Dinasti Choson Korea dan Dinasti Qing di Tiongkok Utara, sehingga membuat negara itu bersaing dengan Rusia, tetangganya.

Upaya Jepang untuk menduduki Korea menyebabkan pecahnya Perang Tiongkok-Jepang. Kekalahan yang dialami Tiongkok dalam perang itu menyebabkan ditandatanganinya Perjanjian Shimonoseki (17 April 1895).

Dengan perjanjian itu Tiongkok melepaskan klaimnya atas Korea, dan menyerahkan Taiwan dan Lüshunkou (sering disebut Port Arthur). 

Namun, tiga kekuatan Barat (Rusia, Kekaisaran Jerman dan Republik Ketiga Prancis) melalui Intervensi Tiga Negara pada 23 April 1895 menekan Jepang untuk menyerahkan Port Arthur.

Lalu pada tahun 1898, Rusia merundingkan penyewaan pangkalan Angkatan Laut selama 25 tahun dengan Tiongkok. Sementara pasukan Rusia menduduki sebagian besar wilayah Manchuria dan Rusia maupun Jepang berusaha mengambil alih Korea.

Sejak tahun 1904 hingga 1905, pertempuran terus terjadi antara Rusia dan Jepang. Mulai di wilayah Port Arthur, Teluk Chemulpo, Sungai Yalu, Dairen, Laut Kuning, Laut Jepang, Liaoyang, dan banyak tempat lagi.

Perang ini menandai bangkitnya kekuatan Asia menandingi kekuatan Barat yang berkuasa di Tiongkok saat itu.

Kemenangan ini membuat kekuatan Barat harus memperhitungkan Jepang dalam urusan politik di Asia. Selain itu, kemenangan ini memicu kebangkitan nasional di negara-negara Asia lainnya yang sedang terjajah oleh negara Eropa.

Ini membuat negara-negara Asia berpikir bahwa negara-negara di Asia dapat sejajar dengan negara-negara Barat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X