Sebagai masyarakat Indonesia, kita sudah terbiasa hidup dengan mitos-mitos yang beredar dan berkembang luas. Tak sedikit mitos-mitos yang dibuat oleh orang zaman dahulu itu masih diyakini hingga saat ini.
Salah satu mitos yang cukup terkenal adalah makan di atas kasur akan mendatangkan seorang jodoh yang pemalas.
Meski hingga saat ini belum ada penelitian yang dapat membuktikannya, namun mitos tersebut masih diyakini sebagian besar masyarakat Indonesia.
Mitos yang berkembang dari Jawa
Larangan makan di atas kasur itu berkembang luas di tengah masyarakat Jawa. Bahkan sebagian besar masyarakat masih memedomani larangan tersebut hingga saat ini.
Seperti diketahui, orang tua pada zaman dulu selalu memberikan nasehat kepada anak-anaknya dengan menambahkan hal-hal mistis atau ancaman lain agar si anak menuruti nasehat tersebut.
Makan di atas kasur secara normalnya memang tidak disarankan. Hal itu bisa membuat kasur menjadi kotor dan mendatangkan semut jika ada makanan yang terjatuh.
Selain itu, biasanya setelah makan akan menimbulkan rasa kantuk. Jika kita makan di atas kasur, maka bisa langsung mencari posisi tidur di atas kasur.
Nah, orang tua pada zaman dahulu melarang anak-anaknya untuk makan di atas kasur dengan ancaman akan mendapatkan jodoh yang pemalas agar si anak mau menuruti nasehat tersebut.
Dampak buruk makan di atas kasur
Terlepas dari mitos tersebut, makan di atas kasur memang memberikan dampak yang buruk terhadap tubuh kita sendiri.
Makan di atas kasur akan berpengaruh pada kualitas tidur. Sebab, jika terbiasa makan di atas kasur, maka otak akan memproses bahwa kasur merupakan tempat makan bukan untuk tidur.
Selain itu, kasur menjadi sarang bagi bakteri. Bakteri itu berasal dari makanan yang terjatuh dan lama kelamaan bakteri akan berkembang dengan cepat.
