Masyarakat sering kali beranggapan kalau petir tidak dapat menyerang ke tempat yang sama dua kali. Namun, benarkah anggapan tersebut?
Berdasarkan data yang dirangkum dari Encyclopedia Britannica, Kamis (31/3/2022), ungkapan 'petir tidak dapat menyerang tempat yang sama dua kali' adalah tidak tepat.
Hal itu sering kali digunakan untuk memberikan keyakinan terhadap seseorang bahwa hal buruk apapun yang telah terjadi, itu tidak akan terjadi lagi.
Tetapi, hal itu tidak benar. Petir dapat menyambar satu tempat, yang kemudian bisa menyambar kembali. Petir tetap dapat dan akan menyambar lokasi yang sama, baik pada saat baik atau beberapa waktu setelahnya.
Saat melihat sambaran petir, maka seseorang akan menyaksikan pelepasan listrik yang menumpuk di awan, begitu juga sehingga menembus udara yang terionisasi.
Ionisasi adalah proses fisik mengubah atom atau molekul menjadi ion dengan menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan seperti elektron atau lainnya. Proses ionisasi ke muatan positif atau negatif sedikit berbeda.
Hal ini menciptakan langkah atau sambaran petir yang bergerak ke bawah hingga mencapai tanah. Dan sambaran petir itu terjadi secara beruntun, jadi pada dasarnya, ia dapat kembali ke lokasi yang sama.
Di Amerika Serikat (AS), ada rata-rata 20 juta sambaran petir awan ke tanah per tahun. Angka itu membuat kemungkinan suatu tempat disambar petir berkali-kali menjadi sangat tinggi.
Di samping itu, gedung pencakar langit lebih rentan terhadap serangan karena mereka secara signifikan mengurangi jarak yang harus ditempuh oleh pemimpin yang melangkah.
Seperti contohnya, gedung pencakar langit terkenal seperti Empire State Building di New York City dan Willis Tower di Chicago hampir pasti akan disambar petir setiap kali badai petir.
