3 Daerah di Indonesia yang Tidak Pernah Dijajah, Nomor 2 Kedudukannya Sejajar Belanda

- Selasa, 16 Agustus 2022 | 15:30 WIB
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (wikiwand.com)
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (wikiwand.com)

Lebih dari 350 tahun, Indonesia dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa. Mulai dari Portugis, Inggris, dan Belanda yang paling lama, lalu dilanjutkan bangsa Jepang.

Negara ini baru bisa merdeka pada 17 Agustus 1945 dan menata sendiri kehidupan rakyatnya.

Namun tahukah kamu bahwa ada beberapa daerah di Indonesia yang tidak merasakan penjajahan. Bahkan ada satu wilayah yang masyarakatnya sama sekali tidak merasakan kolonialisme sampai Indonesia merdeka.

Penasaran daerah apa saja yang tidak pernah dijajah? Berikut faktanya yang berhasil dirangkum Indozon dari berbagai sumber. 

1. Pulau Buton

-
Orang-orang Buton (Wikipedia)

Pulau Buton, Sulawesi Tenggara merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang sama sekali tidak pernah dijajah. Bahkan semua penduduk di pulau ini tidak pernah mengalami kerja paksa oleh kolonialisme.

Hal ini dikarenakan Pulau Buton merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Buton pada abad ke-12. Sehingga ketika bangsa Eropa seperti Portugis serta Belanda melakukan ekspansi ke Maluku, mereka tidak berani macam-macam dan lebih memilih menjalin kerjasama baik dengan Kerajaan Buton.

Kerajaan Buton saat itu menjadi penguasa perairan di Maluku, dan bangsa Eropa harus menjalin hubungan mitra yang baik jika ingin menggunakan pelabuhan untuk menguras rempah-rempah dari tanah Maluku.

Alhasil hampir tidak terjadi penindasan kolonialisme di wilayah Buton. Wilayah Kerajaan Buton ini juga secara resmi baru bergabung dengan Indonesia pada tahun 1960.

2. D.I. Yogyakarta

-
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (wikiwand.com)

D.I. Yogyakarta di bawah Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat menjadi daerah di Indonesia yang tidak pernah dijajah oleh bangsa Eropa, terutama Belanda.

Saat menjadi Hindia Belanda, Yogyakarta berdasarkan hukum merupakan vassal state yang memiliki kedudukan yang sejajar dengan pemerintah Hindia Belanda. Sehingga saat itu Yogyakarta adalah negara federasi dari Hindia Belanda.

Meskipun begitu, pemerintah Hindia Belanda banyak menjalankan politik etis yang memberikan kerugian kepada kesultanan Yogyakarta.
Sehingga setelah merdeka, Yogyakarta secara sukarela bergabung dengan Indonesia. Sebagai imbalannya Indonesia memberikan status Daerah Istimewa (D.I.) kepada Yogyakarta.

3. Surakarta

-
Keraton Surakarta (Istimewa)

Sama seperti Yogyakarta, Surakarta juga merupakan daerah vassal state di masa Hindia Belanda. Surakarta di bawah Kasunanan Surakarta menjadi daerah swaparaja yang diakui oleh pemerintah kolonial yang memiliki hak mengatur urusan administrasi, hukum, dan budaya internalnya.

Tentu saja, Surakarta memiliki kedudukan yang setara, meski tidak sekuat Hindia Belanda. Sehingga pengaruhnya bagi rakyat juga tidak terlalu besar.

Karena itulah, Surakarta tetap berulang kali diperdaya oleh Hindia Belanda hingga menyebabkan banyak kerugian materil maupun imateril.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X