Imhotep, salah satu tokoh yang sangat diagungkan oleh penduduk Mesir kuno bahkan hingga ribuan tahun setelah kematiannya meskipun sebenarnya ia bukan merupakan seorang pharaoh (penguasa Mesir). Imhotep adalah seorang pejabat tinggi kerajaan dan sekaligus merupakan tangan kanan dari Pharaoh Djoser (2650 – 2575 BC).
Para peneliti meyakini bahwa Imhotep merupakan sosok penting pada masa hidupnya karena prasastinya ditemukan di berbagai peninggalan bersejarah Mesir kuno. Salah satu buktinya adalah prasasti Imhotep yang ditemukan di sekitar patung Pharaoh Djoser pada komplek pemakamannya.
Imhotep tercatat hidup pada masa dinasti ke-3 Kerajaan Lama sekitar abad ke-27 sebelum masehi. Mengenai asal usul Imhotep, terdapat perbedaan pendapat tentang siapa orang tuanya yang asli. Pada kisah pertama disebutkan bahwa Imhotep merupakan keturunan dari Dewa Ptah yang menikah dengan seorang wanita setengah dewa bernama Kheredankhw. Sedangkan menurut versi lain, Imhotep merupakan manusia seutuhnya karena sang ibu merupakan wanita Mesir bernama Kheredankhw dan sang ayah merupakan seorang arsitek bernama Kanofer.
Semasa hidupnya, Imhotep dikenal sebagai arsitek, filsuf, dan pendeta agung. Proyek besar yang pernah ia kerjakan sebagai seorang arsitek adalah ketika ia bertanggung jawab sebagai administrator dalam membangun kompleks pemakaman Pharaoh Djoser yang disebut ‘The Refreshment of the Gods’. Pada pembangunan tersebut, Imhotep juga memperkenalkan (pertama kalinya) teknik arsitektur dalam membangun piramida berundak.
Dua ribu tahun sesudah kematiannya, kedudukan Imhotep kemudian diangkat menjadi dewa kedokteran dan juga penyembuhan. Namun, lokasi makam Imhotep hingga kini belum diketahui keberadaannya. Beberapa kabar menyebutkan bahwa kemungkinan makamnya terdapat di daerah Saqarra, Mesir.
