Tepat pada 19 april yang jatuh pada hari ini, beberapa peristiwa bersejarah di masa lalu terjadi. Berikut Indozone merangkum 4 peristiwa penting dalam sejarah yang terjadi pada 19 April.
Beberapa momen bersejarah tercatat terjadi paa 19 April yang kebetulan jatuh pada hari ini. Tepat pada 19 April Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) lahir hingga mendaratnya misi luar angkasa Amerika Serikat, yakni Apollo 16 di Bulan.
Berikut Indozone merangkum beberapa fakta dari empat peristiwa tak terlupakan dan menjadi bagian dari sejarah yang terjadi pada 19 April.
Baca Juga: PSSI Pastikan Shin Tae-yong Kembali ke Indonesia Pada Akhir April
1. PSSI Lahir
Pada 19 April 1930 Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) didirikan dengan nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. PSSI berdiri tepat pada tanggal 19 April 1930 dengan nama awal Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia dan dipimpin oleh Ketua Umum Pertamanya, Ir. Soeratin Sosrosoegondo.
Dalam perjalanannya, PSSI akhirnya bergabung dengan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) pada tahun 1952, disusul bergabung dengan Badan Sepak Bola Asia (AFC). Hingga saat ini, PSSI menjadi federasi yang mengurus kompetisi sepak bola di Indonesia hingga Timnas Indonesia dan kini diketuai oleh Mochammad Iriawan.
2. Mendaratnya Apollo 16 di Bulan
Apollo 16 adalah sebuah misi berawak kesepuluh dalam program Apollo dan yang kelima yang mendarat di Bulan. Misi ini diluncurkan pada 16 April 1972 dari Pusat Antariksa Kennedy menggunakan roket Saturn V SA-511 dan mendarat di Bulan pada 21 April 1972.
Ketiga awak Apollo 16 yang mendarat di bulan ialahh John W Young, Thomas K. (Ken) Mattingly Jr, dan dan Charles Duke. Dalam perjalanan menuju Bulan, Apollo 16 mengambil beberapa foto Bumi.
3. Ledakan Bom di Masjid Istiqlal
Ledakan bom di Masjid Istiqlal pernah terjadi pada 19 April 1999. Ledakan terjadi di pusat perkantoran di lantai dasar masjid yang diklaim terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
Meski tak ada korban jiwa, ledakan tersebut menyebabkan pecahnya lapisan batu pualam hitam di tembok dan membuat kerusakan di pintu dan kaca kantor. Pihak kepolisan menetapkan tujuh tersangka untuk kasus peledakan ini.
Setelah penyelidikan, polisi menjerat para tersangka dengan pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12/Drt/ 1951 dengan ancaman hukuman terberat yakni hukuman mati, Akan tetapi, setelah melalui proses persidangan, para tersangka mendapat hukuman lebih ringan.
