Perang Salib I, Salah Satu Pertempuran Terbesar Mendekati Abad Pertengahan

- Selasa, 31 Maret 2020 | 18:01 WIB
Ilustrasi perang salib. (Weaponsandwarfare)
Ilustrasi perang salib. (Weaponsandwarfare)

Menjadi salah satu perang terbesar dan terlama dalam sejarah umat manusia pada masa mendekati abad pertengahan, Perang Salib terbagi ke dalam beberapa puncak peperangan dan dalam kurun waktu yang berbeda pula.

Perang Salib pertama diawali pada tahun 1095 M, ketika Paus Urbanus menyerukan kepada kaum Kristiani yang berkumpul di Clermont, Prancis. 

Dalam pidatonya, Paus Urbanus mengajak orang-orang untuk mulai berperang dan memperebutkan kembali Kota Yerusalem yang mereka anggap sebagai kota suci mereka, dari bawah kekuasaan Kekhalifahan Fatimiyah pada saat itu. 

Mendengar seruan dari Paus Urbanus, orang-orang yang saat itu mendengar, termasuk anak-anak dan orang tua menjadi sangat bersemangat untuk ikut berperang.

Bahkan tidak sedikit terbentuk kelompok-kelompok pasukan fanatik yang tidak resmi. Mereka berani memutuskan untuk berangkat sendiri ke Yerusalem mendahului pasukan salib utama yang saat itu masih dalam tahap pengorganisiran.

-
Ilustrasi perang salib. (Sutori)

Bahkan beberapa kelompok pasukan fanatik tersebut berangkat dengan persiapan yang sangat minim. Mereka meyakini bahwa petualangan mereka saat itu sedang dibantu oleh Tuhan, dan nantinya dinding-dinding kokoh Yerusalem juga akan diruntuhkan untuk mereka.

Namun pada kenyataannya setelah beberapa lama berekspedisi, mereka mulai menyadari bahwa ternyata pergi berperang itu tidak mudah. Satu per satu dari mereka mulai meninggal dalam perjalanan. 

Beralih ke pasukan utama perang salib yang diberangkatkan dari Prancis. Persiapan pasukan tersebut akhirnya telah matang dan memulai perjalanan menuju Yerusalem pada tahun 1096 M. Pasukan Salib membagi pasukan menggunakan rute yang berbeda, ada yang melewati jalur darat dan sebagian melalui jalur laut.

Pasukan Salib yang menggunakan jalur laut sempat singgah di Konstantinopel, Ibukota Kekaisaran Bizantium. Hal tersebut bahkan sempat membuat Kaisar Bizantium pada saat itu, Kaisar Alexio, tidak senang karena khawatir akan terjadi gesekan yang menyebabkan perang antara Pasukan Salib dengan pasukannya.

-
Ilustrasi perang salib. (Lopezmedia)

Untungnya tidak terjadi apa-apa, dan akhirnya Pasukan Salib melanjutkan perjalanan mereka ke Yerusalem. Pasukan Salib tiba di Yerusalem pada tahun 1098 M.

Meskipun Pasukan Salib banyak melakukan kesalahan selama peperangan, Pasukan Salib pada akhirnya berhasil merebut Yerusalem karena sebetulnya pada saat itu pasukan Kekhalifaan Fatimiyah sedang berperang juga melawan Bangsa Seljuk.

Kemenangan Pasukan Salib atas Yerusalem membuat bangsa Eropa mengalami kemajuan dan menyebabkan kemunduran bagi Kekhalifaan Fatimiyah. Sebab selama bangsa Eropa menguasai Yerusalem, mereka mempelajari berbagai ilmu pengetahuan baru hasil dari peradaban maju umat Islam pada saat itu. Terutama mengenai ilmu di bidang kedokteran dan matematika.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X