Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akhirnya berhasil memotret permukaan Venus, planet terdekat kedua dari Matahari dengan jelas untuk pertama kalinya dari luar angkasa.
Dilansir Live Science, Senin (14/2/2022), dengan pesawat ruang angkasa Parker Solar Probe, NASA untuk pertama kalinya berhasil memotret permukaan dari planet panas itu dalam cahaya yang bisa dilihat oleh mata manusia.
Sejak lama permukaan Venus telah dicitrakan bentuknya seperti apa. Namun NASA selalu mengalami kesulitan untuk melihat bentuk jelas dari permukaan Venus.
"Venus adalah hal paling terang ketiga di langit, tetapi sampai saat ini kami belum memiliki banyak informasi tentang seperti apa permukaannya karena pandangan kami terhalang oleh atmosfer yang tebal," kata Brian Wood, fisikawan di Naval Research Laboratory di Washington, DC yang bekerja untuk NASA.
"Sekarang, kami akhirnya melihat permukaan dalam panjang gelombang yang terlihat untuk pertama kalinya dari luar angkasa," lanjut dia.
Dalam potret yang berhasil ditangkap itu, ilmuwan NASA melihat sekumpulan fitur geologis yang menyala dalam cahaya redup permukaan malam Venus, di samping lingkaran cahaya oksigen di atmosfer planet.
Gambar-gambar inovatif, yang diambil selama terbang lintas keempat Parker Solar Probe ke Venus dalam perjalanan ke matahari itu akan memberi para ilmuwan wawasan berharga tentang geologi dan mineral planet yang panas.
Ilmuwan NASA juga dapat mengungkapkan lebih banyak tentang bagaimana Venus menjadi planet yang sangat tidak ramah untuk kehidupan makhluk hidup Bumi.
Hasil dari analisis tangkapan potret itu kemudian diterbitkan NASA pada 9 Februari di jurnal Geophysical Research Letters.
Brian Wood mengatakan bahwa permukaan venus sebelumnya telah dicitrakan bentuknya seperti apa. Namun ini untuk pertama kalinya dipotret dalam cahaya yang terlihat oleh mata manusia.
Menurut dia, hal itu terjadi karena Venus diselimuti oleh asam sulfat dan karbon dioksida beracun yang tebal, menghalangi sebagian besar cahaya untuk melarikan diri.
Instrumen WIPR Parker Probe tidak pernah dirancang untuk membayangkan Venus, akan tetapi sensitivitas instrumen memungkinkannya menangkap cahaya redup cahaya merah yang dipancarkan oleh planet Venus.
Pada siang hari, cahaya merah itu ditenggelamkan oleh sinar matahari yang dipantulkan awan Venus, tetapi penerbangan malam hari memungkinkan wahana ini menangkap cahaya lembut planet, dan fitur geografis yang menakjubkan di permukaannya.
