Cerita Hukuman Mati Pertama Menggunakan Kursi Listrik, Daging Terpidana Sampai Meledak!

- Sabtu, 11 Maret 2023 | 09:10 WIB
Ilustrasi kursi listrik untuk hukuman mati (Huffington Post)
Ilustrasi kursi listrik untuk hukuman mati (Huffington Post)

Hukuman mati terhadap pelaku kriminal sejatinya sudah ada sejak ribuan tahun lalu, tepatnya sejak abad ke-18 SM. Namun, cara melakukan eksekusi mati selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa.

Dahulu kala, hukuman mati umumnya dilakukan dengan cara memenggal kepala menggunakan kapak atau pedang. Selain itu, hukuman mati tradisional yang juga populer adalah dengan menggantung si pelaku kriminal di tiang gantungan.

Kendati demikian, cara tradisional seperti itu kerap kali tidak efektif. Pernah ada kasus di mana seorang algojo meleset mengayunkan kapaknya ke leher terpidana mati. Alhasil, terpidana tersebut tidak langsung mati karena kapak mengenai bagian belakang kepalanya.

Dalam kasus lain, ada juga algojo yang tidak menggunakan kapak tajam saat mengeksekusi. Hasilnya, leher terpidana hanya terpotong setengah dan itu membuatnya tak langsung mati.

Kondisi-kondisi seperti itu dianggap hanya menyiksa si terpidana. Maka dari itu, pada 1888 dikembangkan cara baru melakukan eksekusi mati, yakni dengan menyetrum si terpidana menggunakan kursi listrik.

Baca Juga: Bukan untuk Menata Rambut, Sisir Kuno dari Zaman Besi Ini Ternyata Digunakan Sebagai Jimat

Pada 1 Januari 1888 dilakukan eksekusi mati pertama menggunakan kursi listrik. Hukuman itu dilakukan di New York, dan diberikan kepada William Kemler karena membunuh istrinya dengan kapak.

Hanya saja, eksekusi mati pertama menggunakan kursi listrik ini gak berjalan mulus. Kemler disengat listrik dengan tegangan 1.000 volt. Awalnya, tegangan tersebut diyakini bisa menewaskan pria dewasa.

Saksi mata namun mengatakan bahwa Kemler masih bernapas. Maka dari itu, Kemler pun disengat lagi, namun tegangannya ditambah menjadi dua kali lipat.

Baca Juga: Misteri di Balik Karnaval Satanic Brasil, Konon ‘Undang’ Bencana Banjir

Menurut saksi mata, daging Kemmler meledak dan mulai terbakar. Hasil otopsi menemukan bahwa pembuluh darah di kepalanya telah berkarbonasi, dan otaknya mengeras karena panas.

Media pun ramai membicarakan hal ini. Mereka menilai eksekusi mati dengan cara memenggal kepala menggunakan kapak dianggap lebih manusiawi ketimbang disetrum di kursi listrik.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X