Sosok Sunario Sastrowardoyo, Kakek Dian Sastro yang Ternyata Pahlawan Pejuang Kemerdekaan

- Sabtu, 28 Januari 2023 | 14:15 WIB
Sunario Sastrowardoyo, Kakek Dian Sastro (Instagram/therealdisastr/arsip_indonesia)
Sunario Sastrowardoyo, Kakek Dian Sastro (Instagram/therealdisastr/arsip_indonesia)

Tak banyak yang tahu, kalau aktris Dian Sastro ternyata memiliki seorang kakek pahlawan pejuang kemerdekaan. Kakek Dian bernama Sunario Sastrowardoyo yang lahir di Madiun pada 28 Agustus 1902.

Sosoknya merupakan anak sulung dari pasangan Sutejo Sastrowardoyo dan Suyati Kartokusumo. Ayahnya sendiri dikenal sebagai mantan wedana di Uteran.

Sunario Sastrowardoyo punya riwayat pendidikan yang cemerlang. Ia pernah meniti ilmu di Frobelschool (taman kanak-kanak) serta sekolah dasar Europeesche Lagere School (ELS) pada 1908.

Selepas menamatkan pendidikan di ELS, dia melanjutkan pendidikannya ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). 

Setahun berselang, Sunario pindah ke Rechtschool di Batavia. Setelah itu, dia pergi ke Belanda untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Baca juga: Penjara Kalisosok, Tempat Para Pahlawan Indonesia yang Membangkang dengan Aturan Belanda

Di sana, Sunario diterima di Universitas Leiden dan mengikuti kuliah doktoral. Pada 1925 dia kemudian meraih gelar Meester in de Rechten atau ahli ilmu hukum.

Saat berada di Belanda, Sunario menjadi anggota Perhimpunan Indonesia. Dia menjadi salah satu tokoh yang berperan aktif dalam beberapa peristiwa besar nasional seperti Manifesto 1925 dan Kongres Pemuda II.

Ketua Delegasi RI untuk KAA Bandung

-
Sunario Sastrowardoyo, Kakek Dian Sastro (Instagram/arsip_indonesia)

Dikutip dari laman Lipi, setelah mendapatkan gelarnya, Sunario pulang ke Indonesia dan berprofesi sebagai pengacara. Ia banyak membantu aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia Belanda.

Pada Kongres Pemuda II 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda, Sunario Sastrowardoyo menjadi penasihat panitia. 

Selain itu, dia juga menjadi anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) setelah kemerdekaan Indonesia. Kemudian, pada masa kabinet Ali Sastroamidjojo, dia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.

Salah satu pencapaiannya semasa menjadi Menlu adalah ketika berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955.

Sebagai Ketua Delegasi Republik Indonesia, Sunario megagas ‘Dasasila Bandung’ dan berbagai bentuk kerja sama di antara negara-negara yang terlibat konferensi tersebut.

Baca juga: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Orang Mesir Dikesampingkan dalam Penemuan Mumi Tutankhamun

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X