Nama kaisar Elagabalus memang sangat terkenal dengan kegilaannya dalam memerintah Romawi kuno. Sikap feminimitasnya menjadikan cikal bakal yang menghancurkan bahkan merenggut nyawanya yang memimpin Romawi dalam waktu singkat.
Seperti yang pernah di informasikan INDOZONE, Elagabalus adalah kaisar Romawi yang memiliki penampilan seperti wanita dengan kerap mengenakan gaun dan perhiasan mewah bak para wanita kerajaan. Ia juga kerap melegalkan praktik cinta sesama jenis dengan bergonta-ganti pasangan pria dari para prajuritnya.
Dikutip History, rupanya kegilaan Elagabalus tak hanya terhenti dari urusan pernampilan dan seksual saja. Melainkan dalam pemerintahan juga kerap ia kaitkan dengan kehausannya akan birahi yang memuncaki diri.
Baca Juga: Orang-Orang Romawi Jadikan Berkuda sebagai Olahraga yang Berbahaya hingga Memakan Nyawa
Kegilaan tersebut ialah syarat untuk menjadi pelayan kaisar, yakni para pejabat yang ikut memerintah Romawi. Elagabalus akan memilih para pelayan untuk diangkat sebagai pejabat bagi para pria yang memiliki penis besar.
Pria terdekat yang kerap terlihat selalu bersama dengan Elagabalus ialah Hierocles, seorang pembalap kereta. Elagabalus bangga dengan mengakui jika dirinya adalah istri dari Hierocles.
Elagabalus rupanya percaya pada meritokrasi, yakni sistem politik yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi, bukan kekayaan atau kelas sosial. Kesempatan yang diberlakukan Elagabalus dalam hal ini ialah pria dengan alat vital besar, tanpa memandang status.
Hal ini pula lah yang menjadi pelancar sang kaisar untuk memerintahkan seluruh pelayannya harus memiliki organ vital yang besar. Salah satu pria yang beruntung dipilih oleh Elagabalus ialah Aurelizatifus. Aureli sangat diberkahi dan disenangi bahkan dijadikan Elagabalus sebagai kekasihnya.
Namun, kegilaan Elagabalus ini tak bertahan lama. Bangsa Romawi yang memiliki paham Hiper-Maskulin, tidak menerima kaisar yang transgender. Sehingga ia kehilangan kendali dan tahtanya hanya selama 4 tahun saja. Elagabalus pun tewas terbunuh oleh para prajurit yang didukung senat untuk mengakhiri kekuasaan Elagabalus.
