Setiap kaisar Romawi memiliki cerita dan kisah unik mereka masing-masing. Mulai dibanggakan oleh rakyatnya, hingga disebut sebagai kaisar gila lantaran tingkahnya yang seringkali konyol. Termasuk Elegabalus, kaisar Romawi yang hidup di awal abad ke-3 Masehi.
Elegabalus memiliki kisah unik tersendiri lantaran dianggap sebagai salah satu kaisar Romawi terburuk bersama dengan Nero dan Caligula. bahkan saking buruk atau jahatnya dianggap rakyat, akhir hidup Elegabalus juga berakhir dengan sangat tragis.
Dikutip Ancient Origins, Elegabalus atau nama lainnya Heliogabalaus harus mati di tangan para rakyat dengan dibunuh dan tubuhnya yang dimutilasi saking geramnya rakyat melihat sang kaisar.
Baca Juga: Caligula, Pemimpin Kejam Romawi yang Mati Dibunuh
Saat menjabat sebagai kaisar pada 218 Masehi, sang kaisar memiliki keunikan tersendiri yakni gemar memakai pakaian dan jubah ungu bersulam emas dilengkapi dengan mahkota dan perhiasan bak ratu dari kerajaan mewah. Tak lupa ia juga bergaya eksotis untuk menarik perhatian.
Penampilan mewah Elagabalus ini rupanya menarik perhatian pasukan Romawi yang ditempatkan di dekat Emesa. Dengan mendapatkan perhatian tersebut, Elegabalus pun lupa akan tugasnya sebagai kaisar dan berfokus untuk merias dirinya semenarik mungkin.
Elegabalus pun dikenal melakukan praktik kawin-cerai sesuka hatinya yang menurut orang Romawi adalah hal yang tabuh. Ia tercatat telah menikah selama empat kali dalam waktu berdekatan dengan para wanita. Dimana salah satunya, ia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya lantaran 'menodai' seorang perawan Vestal.
Di samping itu, Elegabalus juga diketahui memiliki kekasih pria atau penyuka sesama jenis. Memang hal ini bukan hal yang baru bagi para kaisar Romawi, mengingat Nero "Kaisar Jahat" dan Hadrian "Kaisar Baik" juga melakukan praktik sesama jenis.
Namun, Elagabalus diyakini telah melangkah lebih jauh dari pendahulunya. Lantaran diketahui, Elegabalus beberapa kali meminta para tabib untuk membuatkan lubang vagina di tubuhnya dengan tawaran segepok uang.
Pada akhirnya, pada tahun 222 Masehi, para prajurit Pengawal Praetorian memutuskan untuk memecat kaisar mereka sendiri. Dengan ingin menaikkan sang sepupu, Aleksander sebagi pengganti kaisar, pasukan Romawi pun berencana menggulingkan Elegabalus.
Mengetahui hal tersebut, Elegabalus bertindak gegabah dan ingin membunuh Aleksander yang ternyata berhasil digagalkan oleh Julia Maesa. Elagabalus akhirnya dibunuh oleh para pasukan Praetorian ketika dia berada di kamp mereka. Sang kaisar pergi ke sana bersama Alexander untuk mencoba menenangkan para prajurit, yang marah ketika mereka mendengar apa yang ia coba lakukan pada sepupunya.
Pada akhirnya, mayat Elagabalus itu diseret ke seluruh kota untuk dianiaya dan dimutilasi di depan umum, sebelum dibuang ke selokan umum yang mengalir ke Tiber. Dengan demikian, kisah Elagabalus, salah satu kaisar Romawi yang paling tidak disukai, berakhir dengan nahas dan tidak bermartabat.
