Kisah Joseph Pulitzer: Bapak Jurnalisme Modern yang Namanya Diabadikan untuk Penghargaan

- Rabu, 9 Februari 2022 | 18:16 WIB
Sosok Joseph Pulitzer. (Wikipedia).
Sosok Joseph Pulitzer. (Wikipedia).

Menyambut hari pers nasional yang jatuh hari ini, Rabu (9/2/2022), tak ada salahnya mengenal sosok-sosok yang turut mengembangkan dunia jurnalisme sampai saat ini. Salah satunya adalah Joseph Pulitzer yang disebut sebagai pendobrak dunia jurnalisme modern.

Mengutip berbagai sumber,  Joseph Pulitzer adalah seorang jurnalis dan penerbit surat kabar Hungaria-Amerika pada akhir abad ke-19. Pulitzer memperkenalkan teknik " jurnalisme baru " untuk surat kabar yang ia dirikan pada tahun 1880-an. 

Karier Jurnalisme pasca militer.

Pulitzer terlahir dari Hungaria, namun migrasi ke Amerika dan masuk militer. Usai perang ia menetap di St. Louis, Missouri dan bekerja sebagai wartawan di sebuah koran harian berbahasa Jerman, Westliche Post. 

Pada 1872, Pulitzer membeli surat kabar Post seharga USD 3.000 dan setahun kemudian ia menjual surat kabar itu dengan harga berlipat. 

Pada 1879, ia membeli surat kabar St. Louis Dispatch dan St. Louis Post yang kemudian digabungkannya menjadi satu dengan nama St. Louis Post-Dispatch yang kemudian diubah namanya lagi menjadi koran St. Louis saja. Pada masa inilah, Pulitzer meraih kesuksesan besar dan berhasil mengumpulkan harta kekayaannya.

Tahun 1882, Pulitzer mengakuisisi surat kabar New York World. Setelah dikelolanya, surat kabar yang semula telah mengalami defisit USD 40.000 berubah total dengan meraup untung sejumlah USD 346.000 dalam setahun. 

-
Sosok Joseph Pulitzer. (Wikipedia).

Untung gara-gara merubah arah pemberitaan.

Hal ini bisa terjadi karena Pulitzer merombak habis-habisan arah pemberitaan surat kabar tersebut. 

Pulitzer mengisi New York World dengan sajian-sajian berita human-interest, skandal, gosip dan berita-berita sensasional lainnya di mana pada masa itu gebrakan ini belum dilakukan oleh media-media lain. 

Baca Juga: Ketika 2 Jurnalis Berhasil Pecahkan Kasus Watergate, Skandal Politik AS Paling Memalukan

Menyajikan serial komik berwarna di New York World.

Tahun 1887, Pulitzer merekrut seorang jurnalis terkenal AS masa itu, Nellie Bly untuk memperkuat redaksi New York World. Sebelumnya pada tahun 1895, surat kabar ini semakin menjulang popularitasnya karena untuk pertama kali dalam sejarah pers menyajikan serial komik berwarna (komik The Yellow Kid karya Richard F. Outcault). 

Oplah koran pun kian menggelembung dari 15.000 menjadi 600.000 eksemplar per hari yang membuatnya menjadi surat kabar terbesar AS pada masa itu.

Terlibat praktek jurnalisme kuning (Koran Kuning).

Tahun 1895, surat kabar New York World mendapat pesaing baru yaitu surat kabar New York Journal yang dimiliki oleh William Randolph Hearst. Sejak tahun 1895 hingga 1898 terjadi persaingan hebat antara surat kabar New York World milik Pulitzer dan New York Journal milik Hearst. 

-
Perseteruan Pulitzer dan Hearst. (Wikipedia).

Kedua media ini saling menabuh genderang perang dengan menyajikan berita-berita bombastis, sensasional dan kontroversial dengan tujuan utama peningkatan oplah. Persaingan sengit ini kemudian dikenal dengan istilah jurnalisme/koran kuning. 

Istilah ini diberikan oleh kalangan pers AS karena kedua koran tersebut sering menyajikan berita murahan untuk mencari sensasi dan menarik minat pembaca. Selain itu, keduanya juga sama-sama memuat serial komik The Yellow Kid (Bocah Kuning).

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X