Dalam cerita rakyat Jepang, nama Tsukumogami sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu. Tsukumogami biasanya dihubungkan dengan benda apapun di sekitar kita. Ketika benda-benda tersebut telah berusia tua, hingga seratus tahun akan menjadi hidup. Konon, benda- benda yang hidup itu dirasuki oleh roh.
Di cerita rakyat Jepang, kisah hidup istimewa karena dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda dari biasanya. Ada juga versi yang menyebutkan bahwa Tsukumogami merupakan sebuah benda yang dimiliki seekor rubah yang dikabarkan telah hidup sekitar lebih dari seratus tahun.
Namun, ada sebagian orang melihat benda-benda ‘hidup’ ini seolah sebagai wujud kemarahan dan kebencian. Kerap kali, dianggap berbahaya untuk rumah serta keluarga yang terdapat di dalamnya.
Benda-benda tersebut menjadi ‘hidup’ karena perwujudan akibat menerima bentuk-bentuk emosi atau perasaan dari tuannya seperti kasih sayang, kemarahan, perhatian hingga penghinaan.
Benda-benda itu kemudian menyerap emosi atau perasaan manusia hingga kemudian mereka menjelma mirip dengan emosi yang mereka serap tersebut secara ‘apa adanya’.
Benda-benda yang sebelumnya menyerap emosi atau perasaan tuannya seperti kemarahan, penghinaan maupun dendam kemudian dapat berubah menjadi benda-benda hidup yang berbahaya bagi si pemiliknya. Tetapi sebaliknya, apabila benda- benda tersebut menyerap kasih sayang dengan perasaan ‘sang tuan’ yang murah hati terhadap mereka maka mereka dapat menjelma menjadi benda-benda baik yang konon disebutkan mereka sanggup untuk mengorbankan diri demi memberikan perlindungan bagi tuannya.
Tsukumogami sendiri masih sering kita jumpai di film, drama Jepang atau anime. Biasanya alur cerita yang ditonjolkan adalah ‘cara-cara pembalasan’ Tsukumogami kepada orang-orang di sekitarnya.
Nah jika kamu penasaran, kamu bisa mencari referensi film-film animasi tersebut dan menontonnya bersama keluarga, ya!
