Asal-Usul Poliandri, Wanita Menikahi Banyak Pria yang Ditentang, Beda dengan Poligami

- Selasa, 17 Mei 2022 | 12:50 WIB
Ilustrasi Poliandri di relief bangunan Hindu. (Britannica)
Ilustrasi Poliandri di relief bangunan Hindu. (Britannica)

Istilah poliandri belakangan menyita perhatian publik lantaran kasus yang ditemukan di Cianjur, Jawa Barat. Perkawinan seorang wanita dengan dua pria atau lebih memang sedikit dianggap tabu lantaran berkaitan dengan status biologis keturunan mereka di masa mendatang.

Namun mengulik sejarah ke belakang, istilah poliandri sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu 'polys' yang berarti banyak, dan 'an?r', 'andros' yaitu manusia.

Dikutip dari Britannica, praktik poliandri sendiri terbagi atas beberapa bagian. Bila suami dalam perkawinan poliandri bersaudara atau dikatakan bersaudara, maka praktik tersebut dikatakan poliandri  fraternal.

Sedangkan 'poligini' yakni perkawinan seorang pria dengan dua atau lebih wanita pada saat yang sama disebut sebagai bentuk sororal analog.

Baca Juga: Menguak Praktik Kawin Tangkap di Sumba, Melenceng dari Tradisi Kini Mirip Penculikan

Budaya poliandri sendiri telah merancang beberapa metode untuk menunjuk leluhur anak-anak dari cara pernikahan tersebut. Dalam poliandri persaudaraan, anak-anak sering dikatakan sebagai keturunan dari saudara laki-laki tertua saja.

Sementara dalam kasus lain peran ayah ditetapkan melalui upacara atau anak-anak dikatakan sebagai keturunan dari semua suami secara setara.

Nah, hal inilah yang menjadikan praktik poliandri menjadi sedikit kacau dan dianggap menjadi sumber masalah. Pasalnya, jika istri melakukan hubungan seksual dengan banyak suami, tidak dapat diidentifikasi sel sperma dari pria manakah yang berhasil membuahi.

Seperti yang dijelaskan di atas, pengakuan anak dirasa tidak adil dan jika praktik ini dilakukan di masa sekarang akan banyak menimbulkan masalah di masyarakat. Mulai dari konflik warisan di masa mendatang, pemenuhan nafkah anak apabila salah satu suami menceraikan istri, hingga wanita dipandang sebelah mata dengan melakukan hubungan seksual dengan banyak lelaki.

Suatu bentuk ikatan perkawinan yang terkait, kadang-kadang disebut perkawinan sekunder, diperoleh ketika seorang wanita yang sudah menikah hidup bersama dengan seorang pria selain suaminya tanpa harus mengakhiri perkawinan dengan pembatalan atau perceraian. Poliandri harus dibedakan dari akses seksual istimewa ke wanita yang sudah menikah, sebuah praktik yang cukup umum dalam budaya tradisional dan sering dikaitkan dengan adat kekerabatan, keramahan, atau ritus kesuburan.

Faktanya, poliandri adalah fenomena langka, jika tidak jarang seperti yang diperkirakan sebelumnya, dan pemahaman tentang variabel yang mendefinisikan istilah tersebut terus berkembang.

Dua wilayah paling terkenal di mana poliandri dipelajari dan terus dipraktikkan hingga abad ke-21 adalah dataran tinggi Tibet dan Kepulauan Marquesas di Pasifik Selatan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X