WHO: Lebih dari 78 Juta Orang Menderita Demensia pada 2030 Nanti!

- Minggu, 5 September 2021 | 14:34 WIB
Orang tua yang menderita demensia. (photo/Ilustrasi/REUTERS/Piroschka Van De Wouw)
Orang tua yang menderita demensia. (photo/Ilustrasi/REUTERS/Piroschka Van De Wouw)

Lebih dari 55 juta orang di seluruh dunia hidup dengan demensia, penyaktit gangguan neurologis yang merampas ingatan mereka dan merugikan dunia hingga US$1,3 triliun per tahunnya. Ini diungkapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada 2 September 2021. 

Kondisi progresif dapat disebabkan oleh stroke, cedera otak ataupun penyakit Alzheimer. Dengan populasi yang menua, jumlah penderita diproyeksikan meningkat menjadi 78 juta pada 2030 dan 139 juta pada 2050, ungkap pihak WHO dalam sebuah laporan. Hanya satu dari 4 negara yang mempunyai kebijakan nasional untuk mendukung pasien demensia dan keluarga mereka, mendesak pemerintahan tingkatkan tantangan kesehatan masyarakat. 

"Demensia merampas jutaan orang dari ingatan, kemandirian, dan martabat mereka, tetapi juga merampas orang-orang yang kita kenal dan cintai," ungkap Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktur Jenderal WHO.

"Dunia mengecewakan orang-orang dengan demensia, dan itu menyakitkan kita semua," lanjutnya. 

Para Menteri Kesehatan pada 2015 sendiri telah menyetujui rencana aksi global, termasuk dengan diagnosis dini dan berikan perawatan, tetapi gagal memenuhi target pada 2025 katanya. Melihat hal itu, pakar di Departemen Mental WHO, Katrin Seeher memberi komentar.

"Demensia benar-benar menjadi masalah kesehatan masyarakat global dan tidak hanya di negara-negara berpenghasilan tinggi. Faktanya, lebih dari 60 persen orang dengan demensia tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah," ungkapnya. 

Demensia sendiri mempengaruhi memori, orientasi, kapasita belajar, bahasa, penilaian, dan kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari. Seeher mencatat bahwa demensia juga dapat mempengaruhi orang yang berusia di bawah 65 tahun, dengan apa yang disebut demensia onset muda terhitung sekitar 10% dari semua kasus demensia. 

"Ini adalah hal-hal yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kesehatan otak kita dan mengurangi penurunan kognitif dan risiko demensia. Ini adalah hal-hal yang dapat dimulai pada usia yang lebih muda," ungkap pakar WHO Tarun Dua.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X