Bucephalus, Bentuk Cinta Alexander Agung Bikin Kuda Kesayangan Jadi Nama Kota di Yunani

- Kamis, 14 April 2022 | 11:15 WIB
Ilustrasi Alexander Agung dengan kudanya Bucephalus. (nationalgeographic)
Ilustrasi Alexander Agung dengan kudanya Bucephalus. (nationalgeographic)

Salah satu cerita unik dari Yunani kuno adalah kisah Alexander Agung yang merupakan penerus takhta Makedonia usai dipercayakan oleh sang ayah, Philip II sejak lama.

Ternyata sang ayah tidak salah pilih, lantaran Alexander mampu menunjukkan kepantasan dirinya dalam riwayat perjuangan menaklukkan Persia.

Namun, terdapat kisah unik dari sang pemimpin Yunani kuno tersebut yakni kesetiaan dan kecintaannya kepada kuda tunggangannya yang bernama Bucephalus.

Dikutip Nationalgeographic, Bucephalus sendiri adalah sebuah kota yang ada di Yunani dan memiliki sejarah yang cukup panjang dari sang Alexander Agung.

Baca Juga: Cerita di Balik Lambang 'Tongkat Dililit Ular' Jadi Simbol Kedokteran, dari Yunani Kuno

Kuda tersebut semula merupakan kuda liar yang ditemukan sang ayah dari Thessaly. Namun, Philip II tampak kesal dengan kuda tersebut lantaran sulit untuk ditaklukkan dan ditunggangi oleh siapapun.

-
Alexander Agung menjinakkan Bucephalus. (Wikimedia)

 

Melihat hal tersebut, Alexander mengatakan jika orang-orang terlalu bodoh untuk menjinakkan sang kuda. Ia pun membuktikan bahwa dirinya bisa menjinakkan Bucephalus hingga akhirnya menjadi kuda miliknya sendiri.

Usai kematian sang ayah pada tahun 336 SM, gejolak pun melanda Alexander untuk menaklukkan negara-kota di Yunani yang memberontak. Alexander pun mampu menaklukan Thebes hingga Athena dengan bermodalkan pedang dan sang kuda kesayangan.

Setelah negara-kota di Yunani tunduk dan disatukan dalam persatuan untuk melawan Persia, ekspedisi ke Asia pun berjalan. Alexander terus bersama Bucephalus di Persia, Mesir, dan India.

Alexander sempat frustrasi dan mengancam masyarakat untuk menebang pohon dan menghancurkan desa kala sang kuda dicuri oleh penduduk sekitar saat dirinya beristirahat.  Kemurkaan ini membuat penculik mengembalikan Bucephalus dan memohon ampun.

Kebersamaan Alexander dan Bucephalus tidak berlangsung lama. Bucephalus tewas dalam pertempuran di tepi Sungai Hydaspes (Jhelum) di daerah Punjab, Pakistan kini, pada tahun 326 SM.  

Untuk mengenang sang kuda kesayangan, Alexander pun mendirikan kota dengan menamainya Bucephalus. Kota ini terletak di Sunghai Jhelum, sebelah timur Sungai Indus, Yunani.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X