Satu peristiwa pembunuhan keji dilakukan oleh seorang kekasih terhadap pasangannya. Bagaimana hubungan cinta berubah menjadi kebencian, hingga buat orang terdekat tega gelap mata menghilangkan nyawa?
Ketika Travis Alexander pertama kali bertemu Jodi Arias, dia pikir dia telah bertemu cinta dalam hidupnya. Sebaliknya, dia bertemu dengan pembunuhnya.
Kurang dari dua tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 4 Juni 2008, Arias menikamnya setidaknya dua lusin kali di kamar mandi dan menembaknya di kepala.
Jodi Arias membantai mantan pacarnya, Travis Alexander setelah mereka berhubungan seks. Tubuhnya ditemukan beberapa hari kemudian dengan 27 luka tusukan dan tembakan di kepala.
Bagaimana perjalanan kisah cinta mereka?
Seperti yang dilansir Allthatsinterestin, dalam persidangan Jodi Arias mendapatkan banyak sorotan publik terkait kasus pembunuhan yang dilakukan terhadap pacarnya.
Dia mengklaim bahwa Alexander telah melecehkannya dan bahwa dia terpaksa membunuhnya untuk membela diri.
Tetapi teman-teman Alexander menceritakan kisah yang berbeda, menuduh bahwa Arias cemburu dan wanita itu sebagai orang yang penuh obsesi terhadap Alexander, bahkan menguping dan memeriksa email-emailnya.
Pada akhirnya, foto-foto di lokasi kejadian yang cukup mengerikan terungkap. Bagaimana Arias berhubungan dengan Alexander sebelum dan sesudah pembunuhan membuat juri memvonisnya bersalah pada tahun 2013.
Tapi apa yang jadi motif pembunuhan Jodi Arias terhadap Travis Alexander pada tanggal 4 Juni 2008, di lokasi pembantaian itu?
Pertemuan Travis dan Jodi Arias
Lahir pada 28 Juli 1977, Travis Alexander memiliki kehidupan awal yang sulit. Berdasarkan situs E! online, dia dan enam saudara kandungnya memiliki orang tua yang kecanduan narkoba, dan mereka mengalami kekerasan fisik yang dilakukan ibu mereka.
Ketika Alexander berusia 10 tahun, dia dan saudara-saudaranya pergi untuk tinggal bersama nenek mereka.