Mawar merah kerap disimbolkan sebagai bentuk ungkapan cinta dan kasih sayang yang diberikan kepada orang terkasih.
Banyak orang yang memilih mawar merah karena dianggap paling romantis dibandingkan bunga yang lainnya.
Dilansir dari berbagai sumber, bunga mawar sudah menjadi lambang cinta sejak zaman dulu. Hal ini berawal dari legenda Yunani dan Romawi kuno, yakni kisah cinta antara Venus (Aphrodite) si dewi cinta dengan Adonis.
Kala itu, Venus sedang mencari kekasihnya hingga berlari ke dalam semak-semak bunga mawar.
Ketika melewati semak-semak, duri mawar yang tajam menusuk lalu menggores tangan dan kaki Venus. Darahnya pun jatuh ke setiap helai bunga mawar tersebut.
Karena perjuangannya mencari sang kasih, Venus rela membiarkan dirinya terkena duri dari tangkai mawar. Sejak saat itulah mawar identik dengan lambang cinta.
Laman Rose Festival Kazanlak, juga menceritakan bahwa dalam mitologi Romawi, orang-orang kaya Roma lebih suka menggunakan bunga mawar merah untuk melambangkan cinta dan kecantikan. Para dewi memanjakan tubuh mereka dengan mandi bunga mawar.
Sedangkan laman Desert Sun juga mengatakan, orang-orang kaya di Roma akan memenuhi kamarnya dengan bunga mawar sebelum mulai bercinta. Hal ini dilakukan agar tempat tidur menjadi lebih lembut dan nyaman.
Sementara itu, menurut penelitian dari University of Illinois, bunga mawar pertama kali ditemukan sejak 35 juta tahun yang lalu dan telah muncul sebagai objek kasih sayang sepanjang sejarah.
Pada abad pertengahan, puisi Prancis yang berjudul Roman de la Rose yang diciptakan oleh Guillaume de Lorris dan Jean de Meun, juga menggunakan mawar untuk melambangkan seksualitas perempuan sebagai kesempurnaan cinta.
Pada awalnya, bunga mawar pertama kali diyakini berwarna merah muda dan putih. Kemudian berkembang menjadi warna merah karena hasil pembuahan campuran beberapa abad setelahnya.
