Dijuluki 'Setan 2' oleh NATO, Seberapa Mematikan Rudal Nuklir Terbaru Milik Putin?

- Senin, 25 April 2022 | 14:05 WIB
Peluncuran rudal Sarmat milik Rusia (REUTERS/Russian Defence Ministry)
Peluncuran rudal Sarmat milik Rusia (REUTERS/Russian Defence Ministry)

Baru-baru ini Rusia telah berhasil menguji rudal balistik antarbenua yang mampu meluncurkan hulu ledak nuklir di mana saja di seluruh dunia.

Rudal nuklir yang dimaksud itu adalah RS-28 Sarmat, rudal yang dijuluki 'Satan II' alias 'Setan 2' oleh NATO, setidaknya itu yang diklaim oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam pidatonya saat peluncuran rudal terbarunya itu, Rabu (20/4/2022) pekan lalu.

Putin mengatakan bahwa rudal tersebut tidak bisa dilawan dan akan membuat musuh berpikir dua kali sebelum membuat ancaman terhadap Rusia.

Sementara itu, The Pentagon justru mengatakan Setan 2 bukan ancaman bagi Amerika Serikat.

-
Peluncuran rudal Sarmat milik Rusia (REUTERS/Russian Defence Ministry)

Lalu sebenarnya, seberapa mematikan rudal nuklir RS-28 Sarmat ini?

Dilansir Live Science, Rusia sendiri mulai mengembangkan rudal pada awal 2000-an dan kala itu kekuatannya dapat membawa hingga 15 hulu ledak nuklir ringan dalam susunan yang dikenal sebagai MIRV (Multiple Independently Targetable Re-Entry Vehicles).

MIRV sendiri merupakan jenis rudal yang pertama kali dibuat pada awal 1960-an dan dirancang untuk memungkinkan rudal balistik antarbenua (ICBM) untuk mengirim beberapa hulu ledak ke target yang berbeda.

Rusia mengembangkan rudal Sarmat untuk menggantikan rudal balistik antarbenua Rusia saat ini R-36 Voevoda yang merupakan warisan dari Uni Soviet dan diangggap sudah tua.

Rudal Sarmat dapat dibuat menjadi MIRV hingga 10 hulu ledak ringan. Selain itu, rudal baru diperkirakan memiliki jangkauan antara 10.000 hingga 18.000 km. Jelas adanya peningkatan dari jangkauan Voevoda dari 10.200 hingga 16.000 km.

-
Peluncuran rudal Sarmat milik Rusia (REUTERS/Russian Defence Ministry)

Saat dilakukan uji coba beberapa waktu lalu, Rusia mengatakan bahwa Sarmat diluncurkan dari Kosmodrom Plesetsk dan  "hulu ledak latihannya" mencapai target yang ditentukan di Rentang Uji Rudal Kura di Semenanjung Kamchatka.

Setelah uji coba dilakukan, Putin mengatakan bahwa rudal tersebut mampu mengatasi semua sarana pertahanan anti-rudal modern.

Dia juga menekankan bahwa suku cadang Sarmat dibuat secara eksklusif di dalam negeri yang akan diproduksi secara massal agar lebih mudah dan mempercepat proses penyediaannya untuk Pasukan Rudal Strategis Rusia.

Jika membandingkan dengan roket berbasis silo, roket Rusia yang terbaru itu terlihat lebih tangguh.

Roket tersebut itu dapat meluncurkan muatan maksimum dengan hasil sekitar 50 megaton TNT dibandingkan dengan roket Minuteman III milik AS yang menembakkan muatan maksimum 1,425 megaton.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X