Para arkeolog baru-baru ini menemukan enam mumi anak di wilayah Cajamarquilla, Lima, Peru. Diperkirakan mumi tersebut adalah korban dari kerajaan yang berkuasa pada ratusan tahun lalu. Hal ini tampak bahwa mumi sebagai ritual untuk menemani seorang bangsawan yang telah meninggal ke alam baka.
Dikutip Live Science, kerangka kecil terbungkus erat dengan kain tersebut ditemukan di kuburan seorang pria bangsawan. Diduga pria tersebut adalah seorang tokoh politik para masanya. Mumi anak ini menjadi korban atas kepercayaan masyarakat kuno bahwa dapat menjadi penghantar sosok elite.
Baca Juga: Rahasia Makam Kuno di China Terungkap, Pelayan Dikubur Hidup-hidup Demi Temani Majikan
Arkeolog Pieter Van Dalen menjelaskan bahwa makna anak-anak dijadikan mumi dan dikubur bersama tokoh elite lantaran mampu menjadi pintu gerbang para tokoh menuju alam baka. Hal ini dipercaya oleh masyarakat kuno pada 5000 tahun yang lalu.
"Anak-anak bisa menjadi kerabat dekat dan ditempatkan di berbagai bagian pintu masuk makam mumi bangsawan, satu di atas yang lain," ungkapnya.
"Anak-anak, menurut hipotesis kerja kami, akan dikorbankan untuk menemani mumi ke alam baka," sambung Van Dalen.
Cajamarquilla sendiri menurut sejarah adalah kota yang dibangun dari lumpur sekitar tahun 200 SM. Pada periode pra-Inca, kota ini menjadi kota penting dalam peradaban di Lima dan ditempati sampai sekitar tahun 1500. Wilayah itu menjadi pemukiman bagi 10.000 - 20.000 warga setempat.
Van Dalen kemudian mengatakan jika mumi tersebut diperkirakan berusia sekitar 1.000 hingga 1.200 tahun. Dengan berusia 20 tahun saat meninggal, mumi tersebut ditemukan dalam kondisi tangan yang diikat dengan tali dan menutupi wajahnya seakan gesture orang yang minta ampun.
