Peristiwa Kanjuruhan Kejahatan Luar Biasa: Pembantaian Manusia, Ada Aktor Intelektualnya

- Jumat, 4 November 2022 | 15:15 WIB
Sejumlah anggota komunitas lintas agama menaburkan bunga usai doa bersama di tugu singa Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Jumat (7/10/2022). (ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Sejumlah anggota komunitas lintas agama menaburkan bunga usai doa bersama di tugu singa Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Jumat (7/10/2022). (ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

Penasehat ahli Kapolri Aryanto Sutadi menyakini peristiwa berdarah di Stadion Kanjuruhan merupakan kejahatan luar biasa yang berakibat fatal dengan pembantaian manusia hingga timbul korban jiwa sebanyak 135 orang tewas.

Untuk itu Aryanto Sutadi meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas hingga ditemukan aktor intelektual peristiwa Kanjuruhan.

"Korban kerusuhan setelah ada tembakan gas air mata ke tribun (penonton) lalu terjadi rush. Pintu bahwah ditutup, akhirnya orang yang meninggal itu tergencet-gencet banyak dan kemudian mati karena kehabisan nafas, saya anggap mati terbantai," kata Aryanto Sutadi dalam kanal podcast Polisi oh Polisi seperti yang dikutip Indozone, Jumat (4/11/2022).

Purnawirawan Irjen Polisi dan Mantan Kapolda Sulawesi Tengah itu yakin bencana kemanusiaan itu bukan terjadi karena human error tapi ada aktor yang merencanakan di balik peristiwa nahas tersebut.

Menurutnya sosok yang menyuruh penembakan gas air mata dan mengunci pintu keluar stadion harus diusut tuntas.

"Mereka mati bukan karena bencana alam, tapi mati terbantai karena ulah dari orang yang saya duga ada di belakang itu. Dia menyuruh aparat supaya menembak gas air mata ke tribun sehingga orang kacau, kemudian menyuruh orang untuk menutup pintu gor supaya tidak terbuka sehingga terinjak-injak dan mati," katanya.

Menurut Aryanto kalau ada skenario di balik peristiwa Kanjuruhan. Dia yakin melihat kasus kejahatan yang terjadi di tanah air tidak terlepas dari rekayasa.

Termasuk kasus pembunuhan yang heboh belakangan ini yakni di Duren Tiga yang melibatkan pejabat tinggi Polri, Ferdy Sambo.

Kendati sulit untuk membuktikan ada aktor intelektual yang terjadi dibalik peristiwa Kanjuruhan, namun Aryanto menyebut kalau polisi salah besar jika tidak menduga ada skenario besar di balik bencana di Kanjuruhan.

"Coba kalau sekarang yang disalahkan anggota polisi yang menembakkan gas air mata itu. Padahal kan dia cuma diperintah. Padahal ada aktor intelektual dibelakangnya," katanya.

Namun siapa aktor dibelakanya menurut Aryanto harus diusut tuntas. Dia mengambil contoh kasus di Ambon dan Poso di mana ada provokator yang menyebarkan kabar hoaks di masing-masing pihak sehingga terjadi kerusuhan dan bencana kemanusiaan.

"Kalau ini (bencana Kanjuruhan) tidak terungkap, biarlah Tuhan nanti yang menghukum dia. Intinya kasus Kanjuruhan karena korbannya banyak, ini harus diusut tuntas siapa orang yang bertanggung jawab," katanya.

Aryanto menyebut orang yang bertanggung jawab atas peristiwa Kanjuruhan sudah dianggap sebagai orang yang melakukan kejahatan 'pembantaian'

"Maka siapa orang yang menyuruh kejahatan itu. Jangan salahkan polisi yang salah SOP. Soal perdebatan gas air mata itu tidak mematikan, memang. Tapi kan tembakan kemudian ramai, itu yang mematikan," katanya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X