Pada 4 April 1968, tepat hari ini 58 tahun yang lalu, pendeta sekaligus aktivis sosial, Martin Luther King Jr dibunuh. Diketahui, dia dibunuh saat tengah memimpin demonstrasi yang menentang upah rendah dan pemogokan pekerja sanitasi.
Seperti dilansir History, King dibunuh dengan cara ditembak saat tengah berdiri di balkon di luar kamar lantai duanya di Lorraine Motel di Memphis, Tennessee.
Saat itu, sebuah peluru mengenai rahangnya dan memutuskan sumsum tulang belakangnya dan dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit Memphis.
Beberapa bulan sebelum insiden pembunuhan, King yang sangat prihatin dengan masalah ketimpangan ekonomi di Amerika mengorganisir kampanye rakyat miskin.
Pada Maret 1968, dia melakukan perjalanan ke Memphis untuk mendukung para pekerja sanitasi keturunan Afrika-Amerika yang diperlakukan dengan buruk.
Pada 28 Maret, pawai protes pekerja yang dipimpin oleh King berakhir dengan kekerasan dan kematian seorang remaja Afrika-Amerika. Lalu dia meninggalkan kota tetapi berjanji untuk kembali pada awal April untuk memimpin demonstrasi lain.
Pada 3 April, King memberikan khotbah terakhirnya, dengan mengatakan, “Kita menghadapi hari-hari yang sulit di depan. Tapi itu benar-benar tidak masalah dengan saya sekarang, karena saya pernah ke puncak gunung ... Dan Dia mengizinkan saya untuk naik ke gunung. Dan saya telah melihat ke atas, dan saya telah melihat Tanah Perjanjian,"
"Saya mungkin tidak bisa kesana bersamamu. Tetapi saya ingin Anda tahu malam ini bahwa kita, sebagai suatu bangsa, akan sampai ke tanah perjanjian," lanjut dia.
Sehari setelah mengucapkan kata-kata itu, King ditembak dan dibunuh oleh seorang penembak jitu. Saat berita pembunuhan itu menyebar, kerusuhan pecah di kota-kota di seluruh Amerika Serikat dan pasukan Garda Nasional dikerahkan di Memphis dan Washington, D.C.
King dimakamkan di kampung halamannya di Atlanta, Georgia pada 9 April. Puluhan ribu orang berbaris di jalan-jalan untuk memberi penghormatan kepada peti mati Raja yang lewat dengan gerobak kayu yang ditarik oleh dua keledai.
