Tak Kalah Meriah, Budaya Ramadhan Zaman Kaisar Ottoman Juga Sajikan Hal Menarik

- Jumat, 15 April 2022 | 09:53 WIB
llustrasi Ramadahan masa Kaisar Ottoman. (Nationalgeographic)
llustrasi Ramadahan masa Kaisar Ottoman. (Nationalgeographic)

Nuansa Ramadhan yang penuh hikmat dan suka cita bukan di era modern saja berlangsung, melainkan sejak dulu kala. Hal tersebut tampak dari bagaimana budaya yang berkembang di zaman Kekaisaran Ottoman yang melakukan beberapa intruksi kepada para masyarakat Islam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

Dikutip dari nationalgeographic, Kaisar Ottoman mempersiapkan tradisi unik pada setiap menyambut Ramadhan. Tradisi itupun membuat masyarakat sangat antusias menyambut Ramadhan tanpa memandang dari kalangan atas maupun bawah.

Baca Juga: Sultan Muhammad al-Fatih Sang Penakluk Konstantinopel dan Berakhirnya Abad Pertengahan

Sang kaisar selalu mempersiapkan enam set sendok yang masing-masing bertuliskan ayat Al-Quran. Nantinya, penerima sendok tersebut harus menemukan meja dimana ayat yang sama dalam set makan tersebut dituliskan.

Hal ini membuat kaum bangsawan dan rakyat biasa mendapatkan hak yang sama sehingga mereka akan duduk makan bersebelahan tanpa adanya perbedaan.

-
Ilustrasi budaya Ramadhan Kaisar Ottoman. (nationalgeographic)

Setelah mengucapkan doa syukur kepada Tuhan, sendok akan dikumpulkan. Dengan demikian para tamu memberikan kesempatan kepada pemilik rumah untuk melakukan perbuatan baik, berbagi makanan untuk berbuka puasa.

Tak hanya itu, usai makan malam berbuka puasa, orang kaya akan memberikan dua jenis hadiah perpisahan kepada para tamu yang hendak pulang yang disebut di? kiras.

Dalam bingkisan di? kiras untuk orang kaya, biasanya akan ada nampan perak dengan tasbih kuning, tempat rokok emas, dan cincin dengan saputangan dari potongan beludru.

Sedangkan, bagi orang miskin, akan diberikan akçe (koin) perak dan keping emas. Penerima pada gilirannya akan mengungkapkan harapan bahwa Allah SWT akan memberkati si pemberi.

Sementara bagi anak-anak, Ramadhan adalah waktu hiburan dan hadiah dimana mereka bisa menghabiskan waktu dengan begadang hingga sahir, melewati malam dengan menonton penari dan juga menonton wayang kulit Karagöz dan mengikuti penabuh genderang membangunkan sahur.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X