Legenda Lubang Buaya, Tempat di Mana Sumur Pembuangan Mayat Berada

- Kamis, 6 Agustus 2020 | 14:00 WIB
Lubang Buaya. (Istimewa)
Lubang Buaya. (Istimewa)

Peristiwa Gerakan 30 September (G30S PKI) tahun 1965 lekat sekali dengan sebuah tempat bernama 'Lubang Buaya' yang menjadi tempat pembuangan para korban dalam peristiwa tersebut. 

Tempat pembuangan itu berupa sumur tua dengan diameter 75 sentimeter dan kedalaman 12 meter yang merupakan milik warga di wilayah Desa Lubang Buaya. 

Nama Lubang Buaya sendiri bukan berasal dari lubang sumur tua tersebut melainkan telah ada bahkan sebelum peristiwa G30S PKI. 

Nama Lubang Buaya berasal dari legenda yang menyatakan bahwa terdapat buaya putih di sungai yang letaknya berada di dekat kawasan Pondok Gede. 

Konon suatu hari pernah terjadi bandir di wilayah itu namun saat masyarakat menggunakan perahu rakit, dayung dari perahu tersangkut di dalam air. 

Saat air banjir turun ternyata dayung tersebut digigit oleh seekor buaya hingga banyak orang-orang yang takut untuk datang ke wilayah itu. 

Sejak itulah, desa tersebut disebut sebagai Lubang Buaya. 

Di masa lalu, Kelurahan Lubang Buaya yang berada di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur ini menjadi daerah sentral pelatihan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Lubang buaya menjadi saksi bisu tragedi pembantaian yang dilakukan oleh gerakan kiri pada masa itu. 

Para korban PKI akan disiksa terlebih dulu seperti menusuk-nusuk tubuh korban dengan pisau atau menyilet-nyilet tubuh korban,setelah itu mereka memasukkan tubuh korban kedalam sebuah sumur. 

Sumur tersebut digunakan sebagai kuburan para jenderal dan korban PKI, bahkan diantaranya ada yang dijatuhkan dalam keadaan hidup. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X