Howard Carter dikenal sebagai arkeolog Inggris yang memberikan salah satu kontribusi terkaya dan paling terkenal untuk Egyptology: penemuan Makam Raja Tutankhamen pada tahun 1922 yang sebagian besar makamnya utuh.
Pada usia 17 tahun Carter bergabung dengan survei arkeologi Mesir yang disponsori Inggris. Dia membuat gambar (1893–99) dari pahatan dan prasasti di kuil bertingkat Ratu Hatshepsut di Thebes kuno.
Dia kemudian menjabat sebagai inspektur jenderal departemen barang antik Mesir. Saat mengawasi penggalian di Lembah Makam Para Raja pada tahun 1902, ia menemukan makam Hatshepsut dan Thutmose IV.
Dilansir Encyclopedia Britannica, sekitar tahun 1907 ia memulai hubungannya dengan 5th Earl of Carnarvon, seorang kolektor barang antik yang telah mencari Carter untuk mengawasi penggalian di lembah.
Baca juga: Sejarah Hotel des Indes, Hotel Mewah Masa Kolonial Belanda yang Menyimpan Banyak Kisah
Pada tanggal 4 November 1922, Carter menemukan tanda pertama dari apa yang terbukti sebagai makam Tutankhamen, tetapi baru pada tanggal 26 November pintu tertutup kedua tercapai, di belakangnya adalah harta karun.
Buku harian Carter menangkap drama saat itu. Setelah membuat lubang kecil di ambang pintu, Carter, dengan lilin di tangan, mengintip ke dalam makam. Selama 10 tahun berikutnya Carter mengawasi pemindahan isinya, yang sebagian besar disimpan di Museum Mesir di Kairo.
Dia menerbitkan karya-karya berjudul "Thoutmôsis IV" (1904) dan "The Tomb of Tut-ankh-Amen: (1923–33) dengan, masing-masing, PE Newberry dan AC Mace. Catatan tentang penggalian Tutankhamen dapat ditemukan di CW Seram's Gods, Graves & Scholars (2nd rev. dan diperbesar ed., 1994).
