Berkat pandemi, bepergian dari satu negara ke negara lain menjadi agak melelahkan dan jauh lebih sulit. Tapi seekor elang tidak perlu terlalu khawatir tentang hal tersebut.
Seperti sebuah penelitian baru-baru ini tentang seekor elang yang dilengkapi dengan sistem pelacakan satelit dan bermigrasi dari Afrika Selatan sampai ke Finlandia.
Dilansir dari India Times, Selasa (12/10/2021), yang menarik dari migrasi tersebut adalah selama 42 hari elang tersebut terbang lebih dari 10.000 km dalam garis yang hampir lurus, dengan kecepatan 230 km/hari.
Baca juga: Tim Moeldoko Tutup Perdamaian dengan Peneliti ICW dikasus Pencemaran Nama Baik
Elang mengambil waktu penerbangan lebih lama di dekat Eropa dan yang lebih pendek dengan lebih banyak berhenti di atas Afrika. Hal tersebut menunjukkan bagaimana suhu cuaca yang berbeda memainkan peran besar dalam menentukan kinerja maksimal hewan tertentu.
A falcon ???? was recently tracked migrating from South Africa all the way to Finland. In 42 days she flew over 10,000 km in almost straight lines, at speeds of the 230 km/day. pic.twitter.com/N1HJl2UnYr
— Latest in Engineering (@latestengineer) October 10, 2021
Banyak pengguna media sosial tidak bisa tidak merasakan betapa beruntungnya burung itu. Sementara itu, di tahun 1800-an, banyak burung di Eropa bermigrasi jarak jauh sama sekali (daripada berhibernasi atau berubah bentuk).
Salah satu buktinya adalah "Pfeilstorch", yang muncul di Jerman dengan tombak Afrika di lehernya.