Kematian ilmuwan Rusia Andrey Botikov (48), pria yang menciptakan vaksin COVID-19 Sputnik V telah memicu konspirasi online.
Andrey yang dilaporkan tewas dicekik di rumahnya di Jalan Rogova pada 2 Maret 2023, memicu banyak dugaan baru terhadap kematiannya.
Dilansir newsweek, berikut ini beberapa dugaan terkait kematian Andrey Botikov.
Baca juga: Ilmuwan Rusia Penemu Vaksin Covid-19 Tewas di Apartemennya, Dicekik Sampai Mati
1. Diduga Meninggal karena Vaksinnya Sendiri
Banyak yang menduga kematian Andrey bukan hanya karena dicekik, tapi disebabkan oleh vaksinnya sendiri.
Sementara itu, Berita Spekulasi WSPN mengklaim Andrey telah mendapatkan lebih dari 40 dosis vaksin COVID-19 di apartemennya di Moskow.
2. Sudah Direncanakan
Selain itu, banyak juga yang menduga bahwa kematian Andrey telah direncanakan oleh pihak tertentu.
Hal ini lantaran kematian Andrey di tengah serangkaian anggota elit Rusia yang ditemukan tewas dalam keadaan misterius selama setahun terakhir, termasuk ilmuwan dan pengusaha.
3. Pelaku Masih Berusia 29 Tahun
Kematian Andrey yang dilaporkan karena dicekik, menurut laporan Komite Investigasi Rusia (ICR) mengatakan pembunuh Andrey telah ditemukan.
Mereka mengatakan pelaku berusia 29 tahun, dia mencekik Andrey menggunakan ikat pinggang. Selama introgasi, dia telah mengakui kesalahannya. Tapi sayangnya, ICR tidak mengungkapkan lebih dalam soal pelaku.
Baca juga: Keluar dari Perjanjian, Putin Perkuat Senjata Teknologi Canggih Berbasis Nuklir Rusia
Sebagai informasi, Andrey bekerja sebagai ahli virologi di Pusat Penelitian Nasional Gamaleya sejak 2014, dan merupakan bagian dari tim yang bertanggung jawab atas vaksin negara tersebut.
Rusia juga mengklaim vaksin buatan Andrey memiliki kemanjuran uji klinis sebesar 91 persen, jauh lebih tinggi daripada vaksin lain.
Tapi Rusia mulai ragu terhadap kemanjuran vaksin tersebut. Penjualannya di pasar internasional telah dirusak oleh uji coba vaksin yang terburu-buru dan lambatnya berbagi hasil ilmiah dengan komunitas internasional.