Mary Bell berusia 23 tahun ketika dia dibebaskan dari penjara setelah menjalani hukuman 12 tahun karena membunuh dua anak laki-laki kecil pada tahun 1968.
Dia baru berusia 10 tahun ketika mencekik korban pertamanya yang berusia empat tahun dan meninggalkan catatan pengakuan yang menghantui keluarganya.
Dua bulan kemudian, dia memutilasi seorang anak laki-laki berusia tiga tahun.
Dikutip dari Allthatsinteresting, Mary Bell lahir pada 26 Mei 1957 dari seorang ibu bernama Betty McCrickett. Ibunya ini merupakan wanita pekerja seks.
Sehingga sejak kecil Mary turut mengalami pelecehan mental dan fisik. Bahkan adik McCrickett menyaksikan bagaimana kakaknya memperlakuan Mary.
Dia mencoba memberikan Mary kepada seorang wanita yang gagal mengadopsi sehingga selama masa mudanya Mary kerap mengalami kecelakaan.
Dia pernah jatuh dari jendela, dan dia tidak sengaja overdosis obat tidur pada kesempatan lain.
Pembunuhan pertama
Pada suatu hari di usia Marry yang baru 10 tahun, tiga ibu melaporkan polisi bahwa Mary telah berusaha mencekik anak perempuan mereka yang masih kecil.
Kemudian pada 25 Mei, sehari sebelum dia berusia 11 tahun, Mary Bell mencekik Martin Brown yang berusia empat tahun hingga tewas di sebuah rumah kosong di Scotswood, Inggris.
Dia meninggalkan tempat kejadian dan kembali dengan seorang teman, Norma Bell (tidak terlibat) untuk membuat fakta bahwa mereka telah dipukuli di sana oleh dua anak laki-laki lainnya.
Alhasil polisi kebingungan. Selain sedikit darah dan air liur di wajah korban, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang terlihat.
Namun, ada sebotol obat penghilang rasa sakit kosong di lantai dekat tubuh. Tanpa petunjuk lebih lanjut, polisi menduga Martin Brown telah menelan pil tersebut. Mereka memutuskan kematiannya sebagai kecelakaan.
Baca juga: Misteri Reinkarnasi Gadis Kembar yang Tewas dalam Kecelakaan: Kisah Nyata Pollock Twins
Kemudian, beberapa hari setelah kematian Martin, Mary Bell muncul di depan pintu keluarga Brown dan meminta untuk menemuinya.